Ilustrasi. (iStockphoto/RealPeopleGroup)



CNN Indonesia
Sabtu, 13 Mei 2023 19:06 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Bapak Kedokteran Nuklir Indonesia, Prof. Dr. Johan Sjafri Masjhur dikabarkan meninggal dunia pada Sabtu (13/5).
Kabar tersebut disampaikan Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melalui unggahan di media sosial Instagram.

"Ikatan Dokter Indonesia berduka atas berpulangnya Prof. Dr. Johan S. Masjhur, dr., SpPD-KEMD., SpKN-T(K), HFANMB...Beliau merupakan Bapak Kedokteran Nuklir Indonesia," ujar PB IDI, Sabtu (13/5).

Ucapan duka cita juga disampaikan Raffi Ahmad melalui unggahan Instagram-nya. Dia tampak membagikan foto keluarga bersama Johan.

"Telah berpulang suami / papa / angku kami tercinta Johan Sjafri Masjhur bin Kahar Masjhur (81 tahun) pada Sabtu, 13 Mei 2023 pukul 01.33 WIB di Bandung," kata Raffi.

Selaku keluarga, Raffi memohon dibukakan pintu maaf untuk Johan. Selain itu, Raffi juga berdoa Johan tutup usia dalam keadaan husnul khotimah, dilapangkan alam kuburnya, dan diterima amal ibadahnya oleh Allah SWT.

CNNIndonesia.com telah meminta izin PB IDI dan Raffi untuk mengutip unggahan tersebut.

Melalui laman resminya, Universitas Padjadjaran (Unpad) turut menyampaikan duka cita atas kepulangan Johan.

Johan menyelesaikan studi Sarjana Kedokteran di FK Unpad pada 1968. Lalu, lulus Program Spesialis Penyakit Dalam FK Unpad pada 1976. Selain itu, dia juga menempuh pendidikan Program Doktor Ilmu Kedokteran FK Unpad dan Kedokteran Nuklir di Asia School of Nuclear Medicine pada 1993.

Menurut laman Unpad, Johan merupakan Guru Besar Emeritus pada Fakultas Kedokteran Unpad.

Johan pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Ilmu Kedokteran Nuklir FK Unpad/RSHS (1980-2006) dan Ketua Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kedokteran Nuklir FK Unpad/RSHS (1999-2007).

Lalu, Ketua Kolegium Ilmu Kedokteran Nuklir FK Unpad/RSHS (2000-2006) dan Ketua Lembaga Penelitian Unpad 1999-2007, serta Sekretaris Senat Unpad (2007-2011).

Di luar lingkungan Unpad, Johan pernah menjabat sebagai Vice President Asia Oceania Thyroid Association (AOTA) pada 2010-2015.

"Hingga akhir hayatnya, almarhum masih menguji tesis pada Program Spesialis Ilmu Kedokteran Nuklir FK Unpad serta masih melakukan riset di bidang kelenjar tiroid. Almarhum Prof. Johan S. Masjhur mendapat penghormatan terakhir melalui upacara yang digelar di Masjid Al-Jihad Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Bandung, Sabtu (13/5) siang," jelas laman resmi Unpad.

"Universitas Padjadjaran menyampaikan duta cita mendalam. Beliau adalah sosok luar biasa dan berjasa bagi Unpad," kata Rektor Unpad Prof. Rina Indiastuti kala melepas Johan secara resmi.

Usai mendapat penghormatan, Johan langsung diberangkatkan ke TPU Cibarunai Kota Bandung.

Apa itu kedokteran nuklir?
Kedokteran nuklir merupakan cabang ilmu kedokteran yang dihasilkan dari hasil pemikiran dan temuan para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu, seperti biologi, fisika, kimia, farmasi, teknik rekayasa dan mikroelektronika serta ilmu kedokteran itu sendiri.

Demikian disampaikan Johan dalam pidato purnabaktinya pada 26 April 2013 lalu.

"Melalui kedokteran nuklir, dapat dievaluasi suatu penyakit pada tingkat molekul, memprediksi jalannya penyakit, membantu merancang pengobatan yang spesifik, memantau khasiatnya, serta melakukan penyesuaian apabila pengobatan tersebut tidak efektif," kata Johan.

(pop/rds)

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230513183307-20-949201/bapak-kedokteran-nuklir-ri-johan-sjafri-masjhur-meninggal-dunia

Sumber : CNN Indonesia

Tags : Profil

Komentar


Daftar Komentar


- 0 -