Menteri Israel Amichai Eliyahu. ((Instagram (@geograficahistoria1))



JawaPos.com- Setelah mengungkap kemungkinan penggunaan bom nuklir terhadap Gaza, Menteri Israel Amichai Eliyahu dinonaktifkan tanpa batas waktu.

Dilansir dari politico.eu pada Senin (6/11), Amichai Eliyahu dinonaktifkan setelah mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa ada kemungkinan menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza.

Dalam wawancara terbaru dengan stasiun radio Israel Kol Barama tersebut, Eliyahu menyatakan ketidakpuasannya terhadap respons militer Israel di Gaza.

Sebagai tanggapan atas pernyataan tersebut, penyiar radio tersebut bertanya apakah mungkin menteri tersebut mendukung penggunaan 'senjata nuklir' di wilayah Gaza.

"itu salah satu kemungkinan," ujar Menteri Warisan Israel Amichai Eliyahu.

Menanggapi hal itu Kantor Perdana Menteri (PMBenjamin Netanyahu merespons pernyataan Eliyahu dengan menyatakan bahwa komentar tersebut tidak sesuai realita.

“Pernyataan Eliyahu tidak didasarkan pada kenyataan," kata Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan di platform X pada (sebelumnya Twitter).

Pernyataan tersebut diunggah oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Minggu (5/11).

Israel dan militernya “beroperasi sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional untuk menghindari kerugian terhadap orang yang tidak bersalah,” tambah perdana menteri.

Eliyahu kemudian berusaha meralat pernyataannya, dengan mengatakan bahwa “sudah jelas bagi semua orang yang berakal sehat.”

“Bahwa pernyataannya mengenai senjata nuklir hanyalah bersifat 'metaforis',” tegasnya.

Pemimpin oposisi Yair Lapid telah meminta agar Eliyahu segera dicopot. Dia mengecam “pernyataan yang dan gila dari menteri yang tidak bertanggung jawab,” katanya.

Israel, salah satu negara dengan kekuatan militer terkuat di Timur Tengah, secara luas diyakini memiliki senjata nuklir.

Namun, negara tersebut tidak pernah melakukan uji coba nuklir secara terbuka.

Pemerintahan Netanyahu mendapat kecaman karena kegagalan intelijen Israel dalam mencegah serangan mendadak dari kelompok militan Palestina Hamas.

Korban diperkirakan menewaskan lebih dari 1.400 orang di Israel pada tanggal 7 Oktober.

Sebagai pembalasan, pemerintah Israel telah memerintahkan “pengepungan total” terhadap Jalur Gaza.

Upaya tersebut meliputi membatasi semua akses terhadap makanan, air dan bahan bakar di daerah Palestina yang dikendalikan oleh kelompok militan Hamas.

Mereka juga telah melancarkan serangan darat ke Gaza dan ribuan serangan udara dan menewaskan lebih dari 9.400 orang,

Menurut otoritas kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza. Serangan Israel juga menyebabkan serangan terhadap beberapa sasaran non-militer.

Termasuk kamp pengungsi terdekat dan konvoi ambulans yang menurut Israel digunakan oleh Hamas.

Sebelum perang Israel-Hamas, koalisi Perdana Menteri Netanyahu yang mencakup beberapa partai sayap kanan dan digambarkan sebagai partai paling sayap kanan dalam sejarah Israel.

Dalam agendanya sering membuat reformasi peradilan kontroversial yang memicu protes massal di seluruh negeri.

 

Editor: Novia Tri Astuti

Sumber: Aljazeera

Cahyo Yuman Tripamungkas - Senin, 6 November 2023 | 13:42 WIB

Link: https://www.jawapos.com/internasional/013226462/menteri-israel-dinonaktifkan-setelah-ungkap-kemungkinan-penggunaan-bom-nuklir-terhadap-gaza?page=2

Sumber : Jawapos

Tags : Bom Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -