Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menghadiri pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden (tidak dalam gambar) di Tel Aviv, Israel, 18 Oktober 2023. ((REUTERS /Evelyn Hockstein))



JawaPos.Com— Perdana Menteri (PMIsraelBenjamin Netanyahu, diketahui telah mengeluarkan anggota kabinetnya, pasca menyuarakan keterbukaan terhadap gagasan Israel yang melakukan serangan nuklir di Gaza.

Sebagaimana diketahui, konflik yang terjadi antara Israel dengan Hamas menimbulkan banyak korban sipil di Palestina.

Dilansir melalui Reuters, pada Senin (6/11), Benjamin Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa pihakya telah mengeluarkan menteri yang bersangkutan, yaitu Amihay Eliyahu.

Diketahui, Amihay Eliyahu menjabat sebagai Menteri Warisan Budaya, dari partai sayap kanan telah dikeluarkan dari rapat cabinet.

Ketika ditanya dalam sebuah wawancara radio tentang pilihan nuklir hipotetis, Eliyahu mengatakan "Itu salah satu caranya."

Pernyataan tersebut sontak mendapat kecaman dari seluruh dunia Arab hingga menimbulkan masalah bagi lembaga penyiaran arus utama Israel dan dianggap kurang menyenangkan oleh seorang pejabat AS.

Baik Eliyahu maupun pemimpin partainya, tidak berada dalam forum kementerian yang menangani perang Gaza.

Mereka juga tidak mempunyai pengetahuan mendalam mengenai kemampuan nuklir Israel yang tidak diakui secara publik atau memiliki wewenang untuk mengaktifkannya.

"Pernyataan Eliyahu tidak didasarkan pada kenyataan. Israel dan IDF (militer) beroperasi sesuai dengan standar tertinggi hukum internasional untuk menghindari kerugian terhadap orang yang tidak bersalah. Kami akan terus melakukannya sampai kemenangan kami," kata Netanyahu.

Liga Negara Arab mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Pernyataan rasis Menteri Israel Eliyahu sangat mengungkap. Dia tidak hanya mengakui bahwa mereka memiliki senjata nuklir, tetapi dia juga menegaskan realitas pandangan rasis Israel yang menjijikkan terhadap rakyat Palestina."

Diketahui, sekitar 9.500 warga Palestina tewas dalam perang tersebut, sehingga menimbulkan kekhawatiran internasional atas taktik Israel.

Kejadian ini mendorong kunjungan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken ke Timur Tengah untuk memecahkan masalah pada akhir pekan.

“Jelas itu adalah pernyataan yang tidak menyenangkan dan perdana menteri dengan jelas menyatakan bahwa dia (Eliyahu) tidak berbicara atas nama pemerintah,” kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS.

Dalam sebuah unggahan media sosial, Eliyahu menyebutkan "Jelas bagi siapa pun yang berakal sehat bahwa pernyataan nuklir itu hanya metaforis."

Dirinya juga menambahkan, respon yang kuat dan tidak proporsional terhadap terorisme jelas diperlukan, itu akan menjelaskan kepada Nazi dan para pendukungnya bahwa terorisme tidak ada gunanya.

Seorang juru bicara Hamas mengatakan Eliyahu mewakili terorisme kriminal Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya merupakan hal yang berbahaya bagi seluruh kawasan dan dunia.

Dalam wawancara radio Kol Barama yang dilakukan Eliyahu, tercatat bahwa menghancurkan Gaza akan membahayakan sekitar 240 sandera.

Di antaranya merupakan warga asing dan juga warga Israel yang ditahan sejak Hamas memicu perang dengan serangan lintas batas pada 7 Oktober dan menewaskan 1.400 orang.

“Dalam perang, anda harus menanggung akibatnya,” ucap sang menteri, seraya menambahkan bahwa dirinya berdoa agar para sandera segera dikembalikan.

Benny Gantz, mantan jenderal berhaluan tengah yang bergabung dengan Netanyahu mengatakan pernyataan Eliyahu telah merusak dan lebih buruk lagi dapat menambah penderitaan keluarga para sandera di rumah.

“Itu telah merusak dan lebih buruk lagi, menambah penderitaan keluarga para sandera di rumah” Ujar Benny Gantz, dikutip melalui reuters, Senin (6/11).

 

Editor: Novia Tri Astuti

Sumber: Reuters

Azka Nadya Alfasya - Senin, 6 November 2023 | 13:22 WIB

Link: https://www.jawapos.com/internasional/013226363/pm-israelpecat-anggota-kabinetnya-usai-menyuarakan-komentarnya-soal-serangan-nuklir-di-gaza?page=2

Sumber : Jawapos

Tags : Perang NuklirBom Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -