SEPAKAT PERANGI ZIONIS: Dukungan warga Iran pada serangan terhadap Israel ditunjukan melalui banner yang dipasang di pusat kota Teheran kemarin (15/4). (AFP)



Agas Putra Hartanto - Sabtu, 20 April 2024 | 11:51 WIB

JawaPos.com – Ada yang menyebut misil, ada yang mengklaim drone, ada pula yang bilang quadcopter. Sampai dengan tadi malam pukul 21.00 WIB, masih banyak tanda tanya tentang serangan balik Israel ke Iran kemarin (19/4) dini hari waktu setempat itu.  

Tidak ada pernyataan resmi dari Israel maupun sekutu utamanya, Amerika Serikat. Juga dari Iran. Tapi, Washington Post, mengutip sumber anonim di kalangan pemerintahan Israel, melansir, serangan kemarin itu pesan bahwa Israel mampu menyerang dari dalam wilayah Iran.  

Secara skala, serangan balik Israel itu tentu jauh di bawah gelontoran 300 drone yang ditembakkan Iran ke Israel pada Sabtu pekan lalu (13/4). Serangan Iran itu merupakan balasan atas serangan ke konsulat mereka di Damaskus, Syria, dua pekan sebelumnya yang menewaskan belasan orang, termasuk dua jenderal.

Al Jazeera, mengutip IRIB, media milik pemerintah Iran, menyebut bahwa sistem pertahanan udara Iran berhasil menjatuhkan tiga drone di atas pusat kota Isfahan. ’’Sistem pertahanan udara kita berhasil menembak jatuh sebuah objek,” kata Brigjen Siavash Mihandoust, salah seorang petinggi militer Iran di Isfahan.  

Isfahan bertetangga dengan Natanz dan Qum, kota tempat fasilitas pengayaan uranium sebagai bahan nuklir berada. Isfahan juga tak kalah strategis. Di sini terdapat sejumlah fasilitas penting militer Iran. Mulai tempat riset serta pengembangan sekaligus juga markas.  Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) juga memastikan reaktor nuklir Iran dalam kondisi aman. Tak ada kerusakan apa pun.  

’’IAEA meminta semua pihak menahan diri dan tidak menjadikan fasilitas nuklir sebagai target serangan dalam konflik militer,” kata Rafael Grossi, ketua IAEA, seperti dikutip dari akun X organisasi tersebut.

Sebaliknya, BBC menyebut serangan dari Israel itu berupa misil. ’’Serangan itu jatuh dekat lokasi di mana kami yakini sebagai tempat Iran membangun senjata nuklir,” kata Damish De Bretton Gordon, mantan komandan pasukan nuklir Inggris dan NATO, kepada BBC.  

Fars, kantor berita yang dekat Pasukan Garda Revolusi Iran, memberitakan terdengar ledakan dekat Bandara Internasional Isfahan dan sebuah pangkalan militer. Ledakan itu direspons dengan diaktifkannya sistem pertahanan udara setempat.  

Sejumlah penerbangan dilaporkan membatalkan kedatangan ke Isfahan begitu mendengar adanya ledakan dekat bandara tersebut. Ada yang mendarat di bandara terdekat, ada yang putar balik. Tapi, sekitar empat jam setelah ledakan yang terdengar kemarin dini hari itu, Bandara Internasional Isfahan dinyatakan aman.

CBS melaporkan, Tel Aviv sudah memberi kabar ke Washington kalau mereka akan menyerang balik Iran. Tapi, Washington memilih untuk tidak mengambil tindakan apa pun. ABC News juga memberitakan adanya serangan itu.

’’Kekuatan serangan itu jauh dari yang diperkirakan orang. Israel itu sebenarnya punya banyak keterbatasan dalam daya jangkau operasional senjata mereka dari yang diperkirakan selama ini,” kata Ali Ahmadi, pakar pengendalian senjata, kepada Al Jazeera.  

Teheran sudah menyatakan serangan Sabtu pekan lalu tak akan dilanjutkan. Tapi, kalau Tel Aviv membalas, mereka akan menyerang lagi.  

Presiden Iran Ebrahim Raisi sama sekali tak menyebut yang terjadi di Isfahan dalam pidatonya di Damghan kemarin. Sedangkan dalam unggahan di X, seorang legislator Isfahan menyebut apa yang terjadi adalah upaya mati-matian pemerintah zionis dengan bantuan agen lokal.  

’’Hanya menggunakan beberapa quadcopter dan gagal menimbulkan kerusakan,” tulisnya.

Indonesia sangat menyesalkan kegagalan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengesahkan keanggotaan Palestina. Itu terjadi setelah AS memveto rancangan resolusi yang diberikan kepada 193 anggota majelis umum PBB pada Kamis waktu New York.  

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan, kegagalan itu mengulang proses serupa yang sudah terjadi sebelumnya. ’’Kemajuan menuju keanggotaan penuh Palestina tersendat sejak Palestina memperoleh status negara pengamat PBB pada 2012,’’ katanya kemarin.  

Mengutip The New York Times, hasil pemungutan suara menghasilkan 12 suara mendukung resolusi dan satu suara, yaitu AS, menentang. Sedangkan Inggris dan Swiss abstain.

Utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour menyatakan, upaya sebagai anggota penuh merupakan perjuangan untuk mengambil tempat yang selayaknya di komunitas bangsa-bangsa dunia. ’’Hak kami untuk menentukan nasib sendiri adalah hak alami, hak historis untuk hidup di tanah air kami, Palestina, sebagai negara merdeka, bebas, dan berdaulat,” ungkap Mansour. (han/c6/ttg)

Sumber: https://www.jawapos.com/internasional/014558504/israel-kirim-pesan-dengan-serangan-balik-iran-klaim-reaktor-nuklir-aman?page=2

Sumber : Jawapos

Tags : Reaktor Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -