Prajurit TNI AL bersiaga saat mengikuti apel kelengkapan Satgasla untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali, Jumat (17/5/2024). (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.)



Kanavino Ahmad Rizqo - detikNews
Sabtu, 18 Mei 2024 15:57 WIB

Jakarta - Badan Pengawas Tenaga Nuklir Republik Indonesia (Bapeten RI) menjamin kelancaran dan keamanan World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali dari ancaman radioaktif dan nuklir. Bapeten berkoordinasi dengan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) selaku koordinator pengamanan WWF.

"Bapeten ikut dalam pengamanan major public event (MPE) World Water Forum 2024 untuk memastikan tidak ada tindakan penyalahgunaan zat radioaktif untuk tujuan teror guna mengacaukan event itu," ujar Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir (DK2N) Bapeten Zulkarnain di Jakarta, Sabtu (18/5/2024)

Sesuai tugas dan fungsinya, ditekankan Zulkarnain, Bapeten menjamin pemanfaatan tenaga nuklir untuk tujuan damai. Ia mengungkapkan tim Bapeten bertugas melaksanakan pemetaan awal (baseline) radioaktivitas lingkungan serta pendeteksian di sekitar lokasi kegiatan (monitoring dan sterilisasi) dengan pendampingan dari Paspampres di area acara.

Tim Bapeten juga melaksanakan mobile expert support team (MEST) untuk membantu tindakan respons pada saat terjadi ancaman atau kejadian keamanan nuklir, baik sebelum atau selama kegiatan World Water Forum ke-10 berlangsung. Untuk diketahui, WWF ke-10 digelar pada 18--25 Mei 2024.

"Kegiatan itu dimaksudkan untuk mendapatkan data mengenai nilai radioaktivitas lingkungan pada kondisi normal sehingga, apabila diketahui terjadi kenaikan nilai radioaktivitas yang melebihi batas yang ditetapkan dan berpotensi mengganggu jalannya World Water Forum 2024, dapat segera diambil langkah respons yang tepat," ungkap Zulkarnain.

Tim Bapeten mulai melakukan pengamanan sejak 16 Mei 2024. Langkah pertama yang dilakukan adalah pemetaan tingkat radiasi latar di beberapa lokasi pelaksanaan acara dan sejumlah lokasi lain yang dianggap vital, seperti Bali International Convention Centre (BICC) dan kawasan GWK Bali yang menjadi lokasi gala dinner. Pemetaan juga dilakukan di area bandara dan kawasan Nusa Dua.

"Sebagaimana kita ketahui bahwa ancaman keamanan dengan menggunakan zat radioaktif sudah menjadi ancaman nyata di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Oleh karena itu, Bapeten hadir mencegah penyalahgunaan zat radioaktif untuk tujuan nondamai," jelas Zulkarnain.

"Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Bapeten yang diamanatkan dalam Undang-Undang Ketenaganukliran dan untuk menunjukkan komitmen kepada dunia bahwa Indonesia turut berperan aktif guna terciptanya kedamaian dan keamanan dunia," sambung Zulkarnain.

Sementara itu, Koordinator Keteknikan Bapeten, Wita Kustiana, menyampaikan bahwa Bapeten mengerahkan 10 personel yang dilengkapi dengan berbagai peralatan deteksi lengkap, untuk mengamankan berjalannya World Water Forum ke-10 di Bali.

"Bapeten menugaskan 10 personel untuk pengamanan World Water Forum 2024 dengan disertai kelengkapan peralatan deteksi dan respons antara lain spectrometer backpack (spectrometer AT6101C), surveymeter radiasi (RadEye PRD), surveymeter kontaminasi (RadEye B-20), alat identifikasi nuklida (identifinder), APD serta personal dosimeter," ujar Wita Kustiana.

World Water Forum merupakan forum sektor air terbesar di dunia yang dilatarbelakangi oleh makin mendesaknya isu sumber daya air dan makin sulitnya akses menuju ketersediaan air yang berkualitas dan berkelanjutan.

(aud/dhn)

Sumber : https://news.detik.com/berita/d-7346693/ri-jamin-keamanan-wwf-ke-10-dari-ancaman-nuklir-radioaktif?single=1

Tags : Radiasi Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -