PM Jepang Fumio Kishida saat mendatangi pasar ikan di dekat tempat pembuangan limbah nuklir Fukushima. Foto: (Kyodo News via AP)
CNN Indonesia
Jumat, 01 Sep 2023 15:22 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida sewot setelah Menteri Perikanan Tetsuro Nomura menyebut limbah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima sebagai air yang "terkontaminasi."
Diberitakan Reuters, Kishida memerintahkan Nomura meminta maaf karena telah keliru menyebut limbah nuklir sebagai air yang tercemar. Dia juga menyuruh Nomura menarik kembali ucapannya.
"Sangat mengecewakan bahwa dia membuat pertanyaan seperti itu. Saya telah menginstruksikan Menteri Nomura untuk mengeluarkan permohonan maaf serta menarik kembali apa yang dia katakan," kata Kishida pada Kamis (31/8).
Setelah mendengar perintah tersebut, Nomura pun langsung meminta maaf dan menarik kembali ucapannya, demikian dilaporkan kantor berita Jiji.
Meski begitu, Nomura mengatakan tak akan mengundurkan diri karena kesalahan itu.
Pernyataan Nomura ini sendiri terlontar kala dia berbicara kepada wartawan mengenai pertemuannya dengan Kishida pada Rabu (30/8) lalu.
Saat itu, dia mengatakan diskusinya dengan sang PM membahas soal "evaluasi air yang terkontaminasi."
Ucapannya ini pun menyinggung pemerintah Jepang lantaran Tokyo selama ini menyebut air yang dibuangnya ke Samudra Pasifik itu adalah "air olahan ALPS".
Istilah ini digunakan untuk membedakannya dengan air yang terkontaminasi radioaktif yang disimpan di tangki di sekitar lokasi PLTN.
ALPS sendiri merupakan singkatan dari "Advanced Liquid Processing System", sebuah sistem yang bertujuan menghilangkan sebagian besar unsur radioaktif dari air kecuali tritium sebelum dilepaskan ke laut sebagai air yang "diolah".
Tritium merupakan isotop radioaktif hidrogen yang sulit dipisahkan dengan air. Oleh sebab itu, Jepang berusaha mengencerkan limbah Fukushima sampai kadar tritium jauh di bawah batas berbahaya.
(blq/dna)
Sumber: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20230901143835-113-993526/pm-jepang-sewot-usai-menteri-sebut-limbah-fukushima-terkontaminasi
