Pejabat Menteri Luar Negeri Iran, Ali Bagheri Kani(Wikimedia)



Kompas.com - 21/05/2024, 14:15 WIB

KOMPAS.com - Wakil Menteri Luar Negeri dan negosiator veteran nuklir Iran, Ali Bagheri Kani resmi ditunjuk sebagai pejabat Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran pada Senin (20/5/2024).  

Ali menggantikan Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian yang meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter bersama dengan Presiden Ebrahim Raisi pada Minggu (19/5/2024).  

Penunjukan Ali sebagai Menlu Iran tersebut diumumkan oleh Juru Bicara Pemerintah Iran, Ali Bahadori Jahromi.  

Menurutnya, penunjukan Ali Bagheri sebagai Menlu Iran berdasarkan hasil rapat luar biasa Kabinet pada Senin.  

Lantas, siapa sebenarnya Ali Bagheri?

Diplomat ulung

Dikutip dari Anadolu Agency, Ali Bagheri telah menjabat sebagai wakil Menteri Luar Negeri Iran sejak 2021 dan memimpin perundingan nuklir.  

Ia merupakan tokoh low profile yang menjadi terkenal selama perundingan maraton antara Iran dan negara-negara Barat di kota Wina, Austria, yang bertujuan untuk menyelamatkan perjanjian nuklir pada 2015.  

Pria kelahiran Oktober 1967 di Distrik Kan, barat laut Teheran, Iran ini menerima gelar bidang ekonomi di Imam Sadegh University.  

Lembaga negara ini telah menjadi inkubator karier bagi beberapa pejabat paling tepercaya di rezim Iran dan dijalankan oleh keluarga Bagheri Kani selama empat dekade.

Banyak ilmuwan nuklir dan agen intelijen berutang kepercayaan mereka pada akademi elit ini, dikutip dari National Council of Resistance of Iran.  

Di antara mereka adalah putri Khamenei, Hoda dan suaminya Mesbah ol-Hoda, yang merupakan saudara laki-laki Ali Bagheri Kani.  

Ali mulai berdinas di Kementerian Luar Negeri Iran pada 1990-an. Ia tumbuh dan berkembang berdampingan dengan tokoh konservartif Saeed Jalili.  

Ali bahkan pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, saat mendampingi Saeed Jalili pada tahun 2007 hingga 2013.  

Setelah menyelesaikan tugas di Dewan Keamanan Nasional Tertinggi, Ali bergabung dengan Badan Kehakiman Iran yang saat itu dipimpin Raisi.

Ia sempat menjabat sebagai sekretaris Dewan Hak Asasi Manusia dan menjadi asisten bidang urusan internasional.

Kemudian, beberapa pekan setelah Raisi terpilih menjadi presiden pada 2011, Ali dipercaya menjadi Wakil Menlu dalam bidang urusan politik dan kepala negosiator nuklir.  

Namun, saat itu perundingan buntu akibat masih dalamnya jurang perbedaan, terutama dengan Washington.  

Ali juga dikenal sebagai seorang negosiator utama dalam mediasi antara Iran dengan Amerika Serikat dalam kesepakatan pembebasan tahanan pada September 2023.

Tak kenal kompromi

Ali Bagheri Kani tidak asing dengan negosiasi antara Teheran dan Barat.  Di bawah mantan presiden Mahmoud Ahmadinejad, dia terlibat dalam pembicaraan langsung dengan delegasi Amerika sementara Saeed Jalili memimpin pembicaraan dengan direktur CIA saat ini William Burns.  

Ia juga memiliki ketidakpercayaan yang sama dengan Khamenei terhadap Barat, khususnya Amerika Serikat.  

Meski demikian, ia dikenal memiliki tutur kata yang lembut dan memiliki pendirian yang tak kenal kompromi.  

Karena gagasan dan tindakan Ali Bagheri Kani secara konsisten sejalan dengan apa yang disebut Ali Khamenei sebagai 'pandangan revolusioner', ia disebut berada pada posisi yang tepat untuk memainkan peran utama dalam negosiasi dengan negara-negara besar.

Sumber : https://www.kompas.com/tren/read/2024/05/21/141500665/ali-bagheri-diplomat-ulung-dan-pengkritik-keras-barat-yang-kini-menjabat

Tags : Perundingan Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -