Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov pada pertemuan ASEAN Post Ministerial Conference with Rusia di Jakarta, Kamis (13/7/2023). (Dok: Kemlu RI)



Benedikta Miranti T.V
Diperbarui 13 Jul 2023, 20:10 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mendorong penguatan kerja sama ketahanan pangan antara ASEAN dengan Rusia. Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam pertemuan para menlu ASEAN dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov di Jakarta, Kamis (13/7/2023).

ASEAN berencana memunculkan "Deklarasi Para Pemimpin untuk Penguatan Ketahanan Pangan dan Nutrisi dalam Merespons Krisis" pada KTT ke-43 ASEAN yang berlangsung September mendatang.

"Dukungan Rusia terhadap inisiatif ini sangat penting mengingat status Rusia sebagai produsen gandum dan pupuk global," terang Menlu Retno seperti dikutip dari keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI.

Area kolaborasi lainnya yang juga didorong dalam konteks hubungan ASEAN dan Rusia adalah memastikan zona bebas senjata nuklir di Asia Tenggara. ASEAN dibentuk untuk menjaga perdamaian jangka panjang dan kemakmuran inklusif di kawasan. Ini tidak mungkin tercapai tanpa memastikan Asia Tenggara tetap sebagai kawasan bebas senjata nuklir.

"Oleh karena itu, semua negara pemilik senjata nuklir harus memajukan non-proliferasi dan perlucutan senjata. Untuk itu, saya harap Rusia dapat mengaksesi Protokol Traktat Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ) sesegera mungkin," ujar Menlu Retno.

Menyoroti situasi dunia hari ini, Menlu Retno mengatakan telah terjadi perubahan drastis.

"Paradigma kolaborasi dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia. Sebagai teman Rusia maupun Ukraina, Indonesia tak kenal lelah untuk menyerukan perdamaian. Kemitraan kita harus mewujudkan paradigma ini dalam tindakan nyata," tegas Menlu Retno.

ASEAN menyerukan penyelesaian konflik secara damai dan mengundang Rusia untuk memanfaatkan platform ASEAN seperti East Asia Summit (EAS) dan ASEAN Regional Forum (ARF) untuk memajukan dialog damai.

Menlu Retno berharap Rusia dapat mendukung pengarusutamaan ASEAN Outlook on the Indo Pacific (AOIP) dan kerja-kerja ASEAN dengan para mitra.

Rusia telah menjadi mitra dialog ASEAN selama lebih dari 26 tahun. Lima tahun lalu hubungan keduanya naik tingkat menjadi kemitraan strategis.

Ulang Tahun ke-5 Kemitraan Strategis ASEAN-Rusia

Pertemuan para menlu ASEAN dalam acara ASEAN Post Ministerial Conference with Rusia di Jakarta, Kamis (13/7/2023). (Dok: Kemlu RI)

Sementara itu, Menlu Lavrov menegaskan dukungan Rusia terhadap sentralitas ASEAN dalam pembangunan arsitektur kawasan yang inklusif di Indo Pasifik sebagai fondasi keamanan dan kemakmuran, berdasarkan prinsip-prinsip Piagam PBB.

Dalam pertemuan hari ini, ASEAN mendorong penguatan kerja sama ekonomi, energi, dan keamanan pangan melalui implementasi Plan of Action 2021-2025. Selain itu, mencakup pula kerja sama di bidang pariwisata, sains dan teknologi, smart city, ekonomi digital, dan transfer teknologi.

Terkait aspek keamanan, pertemuan membahas pentingnya kerja sama mengatasi penyelundupan narkotika, terorisme, dan kejahatan berbasis internet. 

Pada ulang tahun ke-5 Kemitraan Strategis ASEAN-Rusia ini, diadopsi Joint Statement of ASEAN and Russia Foreign Ministers on the Occasion of 5th Anniversary of ASEAN-Russia Strategic Partnership, yang antara lain menyepakati kerja sama inklusif dalam kerangka ASEAN Outlook on the Indo Pacific.

Sumber: https://www.liputan6.com/global/read/5343626/menlu-asean-dan-rusia-bertemu-bahas-ketahanan-pangan-hingga-zona-bebas-senjata-nuklir

Sumber : Liputan6

Tags : Senjata NuklirPerundingan Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -