Foto: (Getty Images/Win McNamee)



TECH - Redaksi, CNBC Indonesia
08 March 2024 17:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Miliarder firma teknologi dan Silicon Valley telah menggelontorkan uang untuk mengembangkan energi nuklir selama bertahun-tahun.
Hal tersebut untuk menghasilkan daya berkelanjutan yang mendukung transisi 'hijau'. Namun, kini ada tujuan baru dalam pengembangan nuklir, yakni menyokong teknologi kecerdasan buatan (AI).

AI membutuhkan server dan listrik berkapasitas besar untuk melakukan pemrosesan banyak data dalam waktu cepat. Kendati demikian, proyek pembangkit listrik tenaga nuklir diatur secara ketat.

Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah kemajuan dalam energi nuklir dapat mengurangi emisi secepat AI yang boros energi dan teknologi lain yang berkembang pesat.

"Untuk mengintegrasikan model bahasa besar seperti GPT ke mesin pencari, daya yang dibutuhkan lima kali lipat lebih besar ketimbang mesin pencari standar," kata Sarah Myres West, Managing Director AI Now Institute, dikutip dari CNBC International, Jumat (8/3/2024).

Beberapa server AI membutuhkan 85 terawatt jam listrik setiap tahun, menurut estimasi peneliti. Angka itu lebih besar ketimbang kebutuhan konsumsi energi tahunan negara kecil.

Oklo merupakan salah satu startup pengembang energi nuklir yang dibekingi CEO OpenAI Sam Altman. Ia juga merupakan pencipta layanan populer ChatGPT.

Oklo bertujuan membangun sistem AI yang lebih murah dan ramah lingkungan. Dengan begitu, pengembangan AI masa depan bisa lebih berkelanjutan.

"Secara fundamental, saat ini di dunia ada dua komoditas terbatas. Pertama adalah intelijen yang kami coba selesaikan dengan AI. Kedua adalah energi," kata dia kepada CNBC pada 2021 lalu.

Selanjutnya, ia berinvestasi sebanyak US$ 375 juta ke Helion Energy, sebuah startup fusion nuklir yang dipimpin oleh Altman. Pada tahun lalu, Microsoft juga sepakat membeli energi dari Helion mulai 2028 mendatang.

Oklo yang juga dipimpin Altman lebih fokus ke reaksi sebaliknya, fisi, yang menghasilkan energi dengan membelah atom. Sementara fusi melakukannya dengan menggabungkan inti atom.

Perwakilan Altman tak segera berkomentar soal hal ini.

Di area rural Idaho, Oklo membangun powerhouse skala kecil untuk menyokong data center seperti OpenAI dan kompetitornya. Selain itu, perusahaan juga menyuplai energi untuk berbagai penggunaan lain, seperti fasilitas industrial.

(fab/fab)

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20240308131604-37-520736/bos-chatgpt-diam-diam-kembangkan-nuklir-buat-ini

Sumber : CNBC Indonesia

Tags : Teknologi Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -