Ilustrasi matahari.(iStockphoto/rasslava)



KOMPAS.com - Matahari, sebagaimana bintang lain dan segala sesuatu di alam semesta, akan menemui akhir masa hidupnya.  

Saat ini, matahari berada dalam fase "deret utama", yakni ketika fusi nuklir hidrogen memungkinkannya memancarkan energi dan memberikan tekanan yang cukup untuk menjaga matahari agar tidak runtuh karena massanya sendiri.  

Lantas, apakah para ilmuwan sudah memprediksi kapan matahari akan meledak dan padam?

Prediksi usia matahari

Para ilmuwan memperkirakan, kematian akhir dari massa matahari terjadi miliaran tahun ke depan, tepatnya sekitar 5 miliar tahun dari sekarang.

Paola Testa, ahli astrofisika di Pusat Astrofisika, mengatakan bahwa saat ini, matahari berumur kurang dari 5 miliar tahun, dan umurnya akan mencapai sekitar 10 miliar tahun atau lebih.  

Setelah matahari membakar sebagian besar hidrogen di intinya, ia akan beralih ke fase berikutnya sebagai bintang raksasa merah.  

Pada titik ini, sekitar 5 miliar tahun ke depan, matahari akan berhenti menghasilkan panas melalui fusi nuklir, dan inti matahari akan menjadi tidak stabil dan berkontraksi.  

Sementara itu, bagian terluar matahari yang masih mengandung hidrogen akan mengembang dan bersinar merah saat mendingin.  

Ekspansi ini perlahan-lahan akan menelan planet-planet tetangga matahari, seperti Merkurius dan Venus, serta meningkatkan angin matahari hingga menghancurkan medan magnet Bumi dan menghilangkan atmosfernya.

Menurut sebuah penelitian tahun 2008 yang diterbitkan dalam Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, dalam beberapa juta tahun setelah ekspansi awal ini, kemungkinan besar matahari juga akan memakan sisa-sisa batuan Bumi.  

Matahari kemudian akan mulai memadukan helium yang tersisa dari fusi hidrogen menjadi karbon dan oksigen, sebelum akhirnya runtuh hingga ke intinya, meninggalkan nebula planet yang indah di lapisan luarnya saat menyusut menjadi "mayat" bintang seukuran Bumi yang sangat padat dan jauh lebih panas, yang dikenal sebagai katai putih.  

Tesla menjelaskan, Nebula tersebut hanya akan terlihat dalam waktu sekitar 10.000 tahun. Dari sana, sisa-sisa matahari akan menghabiskan triliunan tahun untuk mendingin sebelum akhirnya menjadi objek yang tidak mengeluarkan emisi.

 

Sumber Live Science

Lulu Lukyani Penulis

Kompas.com - 25/09/2023, 15:00 WIB

Link: https://www.kompas.com/sains/read/2023/09/25/150000223/ilmuwan-prediksi-kematian-matahari-miliaran-tahun-mendatang

Sumber : Kompas

Tags : Energi NuklirTeknologi Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -