MI/ADAM DWI Laboratorium Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Siwabessy milik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Pasar Jumat, Jakarta Selatan.



Selasa 16 Agustus 2022, 21:21 WIB

Naufal Zuhdi | Humaniora

SEBUAH Kawasan Sains dan Teknologi baru saja diresmikan di wilayah Pasar Jumat, Jakarta Selatan, pada 10 Agustus 2022, oleh Badan Inovasi dan Riset Nasional (BRIN) dengan nama Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Siwabessy.

Ismanto Jumadi, koordinator laboratorium radiasi Pasar Jumat yang sekarang menjadi KST GA Siwabessy, menjelaskan, ada beberapa fasilitas dan juga layanan yang bisa digunakan untuk masyarakat umum mengenai yang berkaitan dengan nuklir ataupun radiasi.

"Di KST Siwabessy ini ada fasilitas-fasilitas yang berkaitan dengan nuklir. Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) di KST Siwabessy memiliki fasilitas radiasi elektron, yaitu MBE GJ-2, dengan spesifikasi MeV dan arus berkas elektron, fasilitas ini digunakan untuk litbang (penelitian pengembangan) dan industri," ujar Ismanto di Jakarta, Selasa (16/8).

Selain itu, kata Ismanto, ada fasilitas Iradiasi Gamma Chamber 4000A, yang merupakan iradiator gamma kategori I yang digunakan untuk kegiatan litbang.

Selanjutnya, ada pula Iradiasi Karet Alam (IRKA) yang merupakan iradiator gamma kategori IV. "Kemudian Laboratorium Dosimetri, di sini berisi peralatan yang digunakan untuk mengukur dan menentukan dosis serap pada sampel atau produk. Juga ada fasilitas Iradiasi Serba Guna (Irpasena) adalah iradiator gamma kategori II untuk litbang," katanya.

 Menurut Ismanto, di KST Siwabessy masyarakat bisa meneliti tentang pemanfaatan iradiasi untuk tanaman petani guna menemukan sebuah varietas baru.

 "Pemanfaatan iradiasi juga bisa dilakukan untuk tanaman, untuk menemukan varietas baru, contohnya seperti tanaman padi yang tahan hama wereng, keledai yang bijinya bisa tumbuh lebih besar, dan buah pisang yang lebih besar," ungkapnya.

Di sini terdapat juga laboratorium yang menggunakan radioaktif. Ini yang menjadi keunggulan laboratorium KST Siwabessy bila dibandingkan dengan laboratorium lain.

"Ada laboratorium hidrologi yang menggunakan isotop untuk menganalisis karbon dan lain-lain. Lab di sini mungkin mirip dengan lab lain, tapi keunggulannya lab hidrologi di sini menggunakan radioaktif atau radiasi untuk perbedaan dengan lab lain," imbuhnya.

Di KST, adapula Laboratorium Uji Tak Rusak, yang digunakan untuk meneliti pipa, besi, ataupun sambungan-sambungan yang rusak.

"Jadi kalau untuk mengecek sambungan-sambungan las, pipa, kemudian pesawat juga itu menggunakan teknik uji tak rusak. Seperti rontgen pada orang yang dilihat adalah tulang, kalau di sini merontgen benda mati, seperti pipa. Baik menggunakan sinar x atau menggunakan zat radioaktif," tandasnya.

Bukan hanya itu, laboratorium yang bisa membuat jaringan yang steril untuk menutupi luka juga tersedia. "Namanya lab dan jaringan. Misalkan membuat jaringan yang steril, dibuat dari organ sapi atau plasenta bayi, untuk dibuat organ yang digunakan untuk menutup luka itu diradiasi di sini. Supaya jaringan itu steril, jaringan tersebut disteriliasi di lab irradiator," ujarnya.

Ismanto menambahkan, untuk masyarkat umum yang ingin meneliti barang atau benda-bendanya di KST ini bisa untuk mengunjungi laman resmi dari BRIN untuk proses pendaftaran.

"Bagi yang ingin melakukan penelitian di BRIN, bisa melihat fasilitas layanan yang disediakan di elsa.brin.go.id. Web ini bisa dilihat oleh masyarakat umum. Menu-menu di elsa juga lengkap agar pelanggan bisa mudah untuk memohon pelayanan di BRIN," ujarnya.

Perkembangan Indonesia untuk aplikasi nuklir di bidang kesehatan bisa dibilang merupakan yang paling pesat di Asia Tenggara. "Perkembangannya untuk aplikasi nuklir di bidang kesehatan memang kita bisa bilang cukup pesat. Kita termasuk maju di Asia Tenggara untuk penggunaan teknologi nuklir di bidang kesehatan," tutupnya. (OL-16)

Sumber:

https://mediaindonesia.com/humaniora/515280/kst-siwabessy-dukung-penelitian-masyarakat-di-bidang-teknologi-nuklir

Sumber : Media Indonesia

Tags : Teknologi Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -