Arsip - Putaran baru pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan negara-negara besar dunia dimulai di Wina, Austria, pada Kamis (4/8) setelah terhenti selama 150 hari, menurut kantor berita resmi Iran (IRNA)



Jumat, 29 Desember 2023 09:57 WIB

Washington (ANTARA) - Amerika Serikat, Prancis, Jerman, dan Inggris pada Kamis mengecam peningkatan produksi uranium yang diperkaya tinggi (HEU) oleh Iran menyusul laporan terbaru.

"Kami mendesak Iran untuk segera membatalkan langkah ini dan mendeeskalasi program nuklirnya," kata beberapa negara itu dalam pernyataan gabungan.

Menurut laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Iran telah meningkatkan laju produksi uranium di Natanz dan Fordow hingga 60 persen, ke tingkat yang diamati antara Januari dan Juni 2023, yang disebut mewakili "langkah mundur oleh Iran dan akan meningkatkan pengadaan uranium bulanan Iran hingga tiga kali lipat sampai 60 persen."

Iran harus sepenuhnya bekerja sama dengan IAEA untuk memastikan bahwa program nuklirnya secara eksklusif damai, dan untuk menunjuk kembali para pengawas yang ditangguhkan pada September 2023, menurut pernyataan itu.

"Kami masih berkomitmen terhadap solusi diplomatik dan menegaskan kembali tekad kami bahwa Iran tidak pernah boleh mengembangkan senjata nuklir," tambah pernyataan itu.

Sumber: Anadolu

Penerjemah: Katriana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2023

Sumber: https://www.antaranews.com/berita/3891636/as-prancis-jerman-inggris-minta-iran-deeskalasi-program-nuklir

Sumber : Antara News

Tags : Energi NuklirTeknologi Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -