Pasukan komando Amerika Serikat dan Korea Selatan berlatih infiltrasi markas militer Korea Utara. Reuters



Reporter Nabiila Azzahra

Editor Suci Sekarwati

Rabu, 28 Februari 2024 18:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) pada Rabu, 28 Februari 2024, mengumumkan Amerika Serikat dan Korea Selatan akan memulai latihan militer tahunan bersama pekan depan. Kali ini, fokus latihan pada ancaman senjata nuklir yang berpotensi digunakan Korea Utara. Kedua negara melakukan latihan gabungan tersebut pada musim semi setiap tahunnya.

 Latihan bernama “Freedom Shield” yang dijadwalkan pada 4 sampai 14 Maret 2024 dilakukan Amerika Serikat dan Korea Selatan untuk meningkatkan kesiapan bersama melawan ancaman militer yang dinilai terus berkembang dari Korea Utara. 

“Freedom Shield” dijadwalkan dilakukan tahun ini ketika Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un terus melakukan uji coba rudal dan sistem senjata lainnya serta mengembangkan kemampuan nuklirnya. Korea Utara bahkan melaksanakan latihan penembakan di dekat perbatasan maritim barat dengan Korea Selatan pada Januari 2024, yang menyebabkan penghapusan zona penyangga yang dibuat berdasarkan perjanjian militer antar-Korea tahun 2018.

 Latihan gabungan akan berbasis simulasi komputer dan juga mencakup pelatihan lapangan. Perwakilan kedua negara mengatakan latihan gabungan tersebut akan bersifat rumit dan realistis, berdasarkan pada skenario yang mencerminkan pembelajaran dari konflik baru-baru ini.

 “Akan ada berbagai latihan lapangan gabungan di laut-darat-udara untuk meningkatkan interoperabilitas dan meningkatkan kemampuan operasi gabungan aliansi. Latihan ini akan diadakan dengan simulasi berbagai skenario, termasuk latihan mendeteksi dan mencegat rudal jelajah Korea Utara,” kata juru bicara JCS Kolonel Lee Sung-jun dalam konferensi pers bersama.

Menurut Lee, pasukan kedua negara akan melakukan 48 latihan lapangan di seluruh Korea Selatan. Jumlah tersebut merupakan dua kali lipat jumlah pasukan dari kedua belah pihak dibandingkan “Freedom Shield” tahun lalu.

 Lee menambahkan bahwa tidak ada manuver gabungan yang dijadwalkan di dekat perbatasan dengan Korea Utara. Juru bicara Pasukan Amerika Serikat di Korea Kolonel Isaac Taylor mengatakan latihan gabungan ini bersifat defensif untuk mencegah dan menanggapi ancaman Korea Utara, dan akan mematuhi pedoman yang digariskan dalam Perjanjian Gencatan Senjata.

 “Kami terus berlatih selama latihan ini mengenai apa yang perlu dilakukan untuk mempertahankan Semenanjung Korea,” katanya.

 Taylor mengatakan “aset strategis” Amerika kemungkinan akan dikerahkan ke Semenanjung Korea seperti yang telah dilakukan sebelumnya, namun tidak menjelaskan lebih lanjut aset apa yang dimaksud, dengan alasan protokol keamanan.

 Pyongyang telah lama mengecam latihan militer gabungan antara Seoul dan Washington, menuduh keduanya memicu ketegangan dengan latihan tersebut dan menyebutnya sebagai latihan perang nuklir. Seoul dan Washington mengatakan latihan tersebut bersifat defensif dan merupakan respons terhadap ancaman Korea Utara.

REUTERS | YONHAP NEWS AGENCY

Sumber: https://dunia.tempo.co/read/1838930/latihan-militer-korea-selatan-dan-amerika-serikat-akan-fokus-ke-ancaman-nuklir-korea-utara

Sumber : Tempo

Tags : Perang Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -