Ilustrasi kiamat nuklir. Foto: Getty Images



Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 25 Mei 2023 10:40 WIB

Jakarta - Pengiriman senjata dari barat ke Ukraina, termasuk rencana bantuan jet tempur canggih F-16, membuat Rusia meradang. Bahkan orang kepercayaan Vladimir putin dan mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, memperingatkan risiko terjadinya kiamat nuklir.

Ia memperingatkan semakin merusak senjata yang dipasok Barat ke Ukraina, semakin tinggi risiko perang nuklir. Rusia, yang memiliki senjata nuklir terbesar, berulang kali mengatakan Barat terlibat dalam perang dengan Rusia atas Ukraina yang dapat bereskalasi jadi konflik jauh lebih besar.

Amerika Serikat telah memberi USD 37 miliar bantuan keamanan ke Ukraina sejak Putin mengirim pasukan ke Ukraina di Februari tahun silam. Presiden AS Joe Biden juga baru saja mendukung upaya bersama sekutu melatih pilot Ukraina dengan jet tempur F-16, walau belum ada komitmen formal untuk memasok jet itu.

"Semakin banyak senjata yang dipasok, dunia akan semakin berbahaya. Dan semakin destruktif senjata-senjata ini, makin besar kemungkinan skenario menjadi apa yang biasa disebut sebagai kiamat nuklir" kata Dmitry Medvedev, yang sekarangadalah wakil ketua Dewan Keamanan Rusia.

Negara-negara Barat menyatakan ingin membantu Ukraina mengalahkan Rusia tapi juga menegaskan tak ingin memicu konfrontasi langsung antara NATO yang didukung AS dan Rusia. Namun Medvedev mengatakan NATO tampaknya tidak menganggap serius kemungkinan konflik nuklir.

"Mereka salah. Dan pada titik tertentu, peristiwa dapat bergerak dalam skenario yang sama sekali tidak dapat diprediksi. Dan tanggung jawab akan sepenuhnya berada pada NATO," kata dia seperti dikutip detikINET dari Reuters.

Berdasarkan data terkini, jumlah nuklir terbaru Rusia adalah 5.977 hulu ledak nuklir yang berarti terbesar di dunia, di atas Amerika Serikat dengan 5.428 hulu ledak. Namun yang siap untuk ditembakkan, lebih menang Amerika dengan 1.644 unit dibanding Rusia 1.588 unit nuklir.

Nah dalam sebuah penelitian oleh jurnal Nature Food, jika terjadi perang nuklir antara Rusia dengan AS, maka 5 miliar orang berpotensi tewas. Sebagian bukan karena dampak langsung, tapi oleh kelaparan.

Perang nuklir jelas berdampak di lokasinya dan menewaskan banyak orang. Namun material bom nuklir yang terlepas ke atmosfer bisa pula menghalangi sinar Matahari dan menurunkan suhu global dengan istilah musim dingin nuklir.

(fyk/rns)

Sumber : Detik

Tags : Senjata NuklirPerang Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -