Ilustrasi. Peringatan 77 tahun serangan bom nuklir di Hiroshima, Sabtu (6/8), menyinggung invasi Rusia ke Ukraina. (AFP/STR)



CNN Indonesia

Sabtu, 06 Agu 2022 14:45 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Peringatan 77 tahun serangan bom nuklir di Hiroshima digelar pada Sabtu (6/8). Dalam upacara peringatan itu, Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengingatkan ancaman dan bahaya bom nuklir yang bisa terjadi kapan saja.

Saat ini, kata dia, potensi bencana nuklir juga semakin berkembang. Umat manusia bahkan tengah bermain-main dengan senjata berbahaya yang tengah mereka buat.

Ini berkaitan dengan risiko krisis di Ukraina, Timur Tengah, dan Semenanjung Korea.

"Hari ini, krisis yang disebabkan nuklir menyebar dengan cepat, Timur Tengah, semenanjung Korea, hingga invasi Rusia ke Ukraina," ujar Gutteres, dilansir AFP.

"Umat manusia sedang bermain dengan senjata yang mereka buat." jelasnya.

Meskipun tidak secara langsung menyebut Rusia dalam pidato itu, namun semua tahu bahwa Rusia telah melakukan invasi terhadap Ukraina. Nuklir menjadi salah satu ancaman dalam perang yang telah berlangsung selama berbulan-bulan itu.

Rusia sendiri, sebagaimana dilansir Reuters, telah menginvasi Ukraina pada 24 Februari. Presiden Rusia Vladimir Putin secara tidak langsung mengangkat kemungkinan serangan nuklir.

Konflik tersebut juga meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan pembangkit nuklir di Ukraina.

"Senjata nuklir adalah omong kosong. Mereka tidak menjamin keselamatan, hanya kematian dan kehancuran," kata Guterres.

Wali Kota Hiroshima Kazumi Matsui, lebih tajam dan kritis terhadap tindakan militer Moskow di Ukraina.

"Dalam menginvasi Ukraina, pemimpin Rusia, yang dipilih untuk melindungi kehidupan dan harta benda rakyatnya, menggunakan mereka sebagai alat perang, mencuri nyawa dan mata pencaharian warga sipil di negara lain," kata Matsui.

(tst/asr)

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20220806115334-113-831075/peringatan-77-tahun-bom-hiroshima-ancaman-nuklir-kian-mengintai

Sumber : CNN Indonesia

Tags : Perang Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -