Presiden Rusia Vladimir Putin memberi isyarat saat meninggalkan sesi pleno Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg, Rusia, Jumat, 16 Juni 2023. Foto: Ramil Sitdikov/Photo host Agency RIA Novosti



REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) dan sekutunya negara-negara Eropa mengimpor senyawa dan bahan bakar nuklir dalam jumlah besar dari Rusia. Dari bisnis ini Moskow meraup miliaran dolar AS, menambah tinggi pendapatan mereka. 

Ketergantungan pada produk nuklir Rusia, yang sebagian besar digunakan sebagai bahan bakar reaktor sipil, membuat AS dan sekutunya berpotensi mengalami kelangkaan jika Presiden Rusia Vladimir Putin memangkas atau bahkan menghentikan ekspor. 

Tantangan kian besar seiring tuntutan negara-negara tersebut meningkatkan listrik nol emisi untuk memerangi perubahan iklim. Rusia menjual produk nuklirnya dengan nilai sekitar 1,7 miliar dolar AS kepada perusahaan di AS dan Eropa. 

Tahun lalu, Rusia memasok industri nuklir AS dengan 12 persen uranium, ini merujuk data US Energy Information Administration. Sedangkan Eropa melaporkan, mereka mendapatkan sekitar 17 persen pasokan Uranium dari Rusia pada 2022. 

Ketergantungan pada tenaga nuklir diprediksi terus naik karena banyak negara kini ingin mencari alternatif bahan bakar fosil. Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) tak menghasilkan emisi meski para ahli mengingatkan soal risiko rusaknya reaktor dan sampah radiokatif.

Di seluruh dunia, saat ini terdapat sekitar 60 reaktor dalam proses pembangunan, 300 lainnya dalam tahap perencanaan. Sebanyak 30 negara yang menghasilkan energi nuklir dari 440 PLTN mengimpor material radio aktif dari Rosatom, perusahaan negara milik Rusia. 

Rosatom dikenal di dunia dengan kemampuannya dalam pengayaan uranium dan produk turunannya. Berdasarkan laporan tahunan mereka pada 2022, Rosatom berada di urutan ketiga dalam produksi uranium dan fabrikasi bahan bakar. 

Rosatom, yang menyatakan dalam proses pembangunan 33 reaktor baru unit lainnya di 10 negara, selama tahun lalu mengekspor material dan barang-barang terkait energi nuklir dengan nilai yang mencapai 2,2 miliar dolar AS. 

Perkiraan itu merujuk data perdagangan yang dianalisis Royal United Service Institute, sebuah lembaga think tank yang berbasis di London, Inggris. ‘’Kemungkinan angka sebenarnya lebih besar karena sulitnya melacak ekspor semacam itu,’’ ujar mereka. 

CEO Rosatom Alexei Likhachyov menyatakan kepada surat kabar Rusia, Izvestia,’’Bisnis luar negeri perusahaan mestinya bisa mencapai 200 miliar dolar AS pada dekade berikutnya.’’

Pakar energi nuklir menyatakan, AS dan negara-negara Eropa akan sulit memangkas impor produk nuklir Rusia. Industri energi nuklir AS, menghasilkan sekitar 20 persen listrik. Bahan bakar dan produk nuklir Rusia yang dikirim ke AS menembus angka 871 juta dolar AS tahun lalu. 

Menurut Biro Sensus AS, angka ini meningkat dari 2021 yaitu 689 juta dolar AS dan 610 juta dolar AS pada 2020. Dalam kuantitas, merujuk data perdagangan ImportGenius, impor uranium dari Rusia hampir dua kali lipat dari 2020 yang mencapai 6,3 ton menjadi 12,5 ton pada 2022. 

Sumber impor terbesar uranium AS berasal dari Kazakhstan, yang berkontribusi hingga 35 persen. Kazakhstan, sekutu dekat Rusia, memiliki predikat sebagai produsen uranium terbesar di seantero dunia.

Anggota parlemen AS mendorong dikurangi atau dihentikannya impor uranium dari Rusia karena dianggap membiayai musuh bebuyutan AS dalam membuat senjata nuklir.’’Ini krusial kita menyetop mendanai monopoli nuklir oleh Rosatom,’’ kata anggota Senat, John Barrasso.

Di Eropa, terdapat 19 reaktor dengan desain Rusia di lima negara yang sepenuhnya bergantung pada bahan bakar nuklir dari Moskow. Prancis juga diketahui memiliki sejarah panjang ketergantungan uranium yang diperkaya dari Rusia. 

Dalam sebuah laporan yang dipublikasikan pada Maret, Greenpeace, yang mengutip basis data lembaga PBB, Comtrade, mengungkapkan impor Prancis atas uranium yang diperkaya dari Rusia meningkat dari 110 ton pada 2021 menjadi 312 ton pada 2022. 

Secara terpisah, kantor statistik Uni Eropa, Eurostat memaparkan, tahun lalu Eropa membelanjakan dananya hampir 828 juta dolar AS untuk mendapatkan produk industri nuklir Rusia, termasuk bahan bakar, reaktor nuklir, dan mesin reaktor.  

 

sumber : AP

Republika, Jumat 11 Aug 2023 00:18 WIB

Red: Ferry kisihandi

LInk: https://internasional.republika.co.id/berita/rz6qrn472/andai-putin-setop-ekspor-bahan-nuklir-pltn-di-30-negara-mati-part1

Sumber : Republika

Tags : PLTN

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -