Perwakilan MEBNI bertemu dengan Ma'ruf Amin (Lisye Rahayu/detikcom)



Lisye Sri Rahayu - detikNews
Kamis, 11 Jan 2024 17:54 WIB

Jakarta - Masyarakat Energi Baru Nuklir Indonesia (MEBNI) menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin. MEBNI meminta dukungan politik untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
"Tujuannya adalah untuk mendorong dan membantu pemerintah dalam merealisasikan pembangunan PLTN yang pertama di Indonesia. Jadi memang sudah tujuh presiden sejak yang pertama Presiden Sukarno deklarasi ingin membangun energi nuklir atau PLTN, yaitu tahun 1950-an, kemudian dibentuk Batan tahun 1960-an, dan sampai sekarang sudah tujuh presiden tidak ada hasilnya," kata Ketua Umum MEBNI Arnold Soetrisnanto setelah menemui Ma'ruf Amin di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (11/1/2024).

Arnold menyebut pihaknya meminta dukungan politik mengenai pembangunan PLTN ini. Menurutnya, saat ini masyarakat masih ada yang belum setuju dengan pembangunan PLTN.

"Jadi kami menghadap Pak Wapres untuk meminta dukungan politis, karena permasalahannya adalah politis, karena masalahnya adalah masyarakat, dan masyarakat adalah, kalau dikipasi dengan yang antinuklir, itu cepat sekali bereaksi dan langsung bilang no nuclear, padahal semua negara sudah sepakat untuk membangun PLTN," katanya.

"Bahkan di COP 28 kemarin di Abu Dhabi itu menyatakan, sampai 2050, itu nuklir harus lipat tiga di dunia ini PLTN. Sehingga Indonesia harus ikut terlibat di sini karena UEA sudah, Bangladesh sudah, Turki-Iran sudah, sebentar lagi Arab Saudi, Mesir, Yordania juga akan mengikuti. Nah, Indonesia kalau bisa ikut juga yang sudah kita siapkan sejak tahun 1950-an itu, ya sekarang inilah saatnya," lanjutnya.

Arnold menilai PLTN mampu menghasilkan energi yang besar. Pihaknya juga sudah mengirimkan surat mengenai pembangunan PLTN ini kepada Presiden.

"Padahal kita tahu tanpa energi yang besar, stabil, andal, murah, dan lingkungan terutama tidak ada CO2-nya, yaitu hanya nuklir saat ini. Sudah kita siapkan dari DEN, Dewan Energi Nasional, sudah mengirimkan surat kepada Presiden untuk menyatakan persiapan pembangunan PLTN," tutur dia.

Arnold kemudian mengungkap respons dari Ma'ruf Amin. Menurutnya Ma'ruf akan menyampaikan mengenai PLTN ini kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Alhamdulillah Pak Wapres sudah setuju untuk memberikan dukungan politis, beliau akan bicara dengan Pak Presiden.," tutur dia.

Sementara itu, Direktur Operasi ThorCon Power Indonesia Bob Effendi mengatakan perusahaannya bergerak di bidang nuklir. Dia mengatakan telah mempersiapkan teknis untuk pembangunan PLTN.

"Kami sudah melakukan melakukan MoU dengan DEN untuk membuat proposal usulan kepada pemerintah. Kami sudah siap dengan uangnya dan PLTN yang kita bangun akan memiliki tingkat keselamatan tinggi dan memiliki harga jual listrik yang bersaing dengan batu bara, sehingga kami yakin PLTN kami akan menjadi solusi dari fresh out batu bara, solusi praktis dari climate change atau transisi energi," kata Bob.

Bob berharap pembangunan PLTN segera dimulai. Menurutnya lokasi pembangunan PLTN yang telah disiapkan ada di Bangka Belitung.

"Kita sudah hampir siap, kita targetkan groundbreaking dan pembangunan dimulai 2025, lokasinya di Bangka Belitung di sebuah pulau terpencil, 32 kilometer, sehingga menghindari dari pro-kontra dengan target operasi komersial tahun 2030 sesuai dengan target DEN," tutur dia.

Bob kemudian menyinggung soal Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional (RPP PEN). Menurutnya, dalam rancangan itu telah disebutkan bahwa nuklir adalah bauran dari energi.

"Sesungguhnya saat ini dengan sudah diselesaikannya RPP KEN yang menempatkan nuklir sebagai bauran energi, sesungguhnya harusnya sudah tidak ada lagi perdebatan pro-kontra nuklir," pungkasnya.

(lir/isa)

Sumber: https://news.detik.com/berita/d-7136699/mebni-temui-maruf-minta-dukungan-pembangunan-pembangkit-nuklir

Sumber : Detik

Tags : Energi NuklirPLTN

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -