Ilustrasi PLTN - Foto: AP/Mahmud Hossain Opu



Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 15 Nov 2023 15:56 WIB

Jakarta - Pemerintah harus mengembangkan sumber energi bersih demi mengejar target net zero emission (NZE) atau nol emisi karbon. Salah satu yang bakal dikembangkan adalah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengatakan, PLTN baru beroperasi secara komersil pada tahun 2032. Targetnya, kapasitas PLTN bakal menjadi 9 gigawatt (gw) pada tahun 2060.

"Pengembangan tenaga nuklir direncanakan menjadi komersil pada tahun 2032 untuk meningkatkan keandalan sistem tenaga listrik. Kapasitasnya ditingkatkan menjadi 9 gw pada tahun 2060," katanya dalam RDP dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023).

Dalam catatan detikcom, sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priaadi menyebut jika pembangun pembangkit nuklir terwujud, maka yang skalanya kecil akan dibangun di wilayah terpencil atau kepulauan. Sementara, skala menengah di pulau yang agak besar. Sedangkan jika Pulau Jawa tidak terhubung kabel dengan Sumatera, maka dibutuhkan pembangkit sendiri.

"Intinya kalau buat saya ke depan kalau kita bicara skalanya PLTN andaikan kita jadi membangun, kita akan skala yang kecil SMR karena kita juga banyak kepulauan dan terpencil. Mungkin skala menengah di pulau yang lumayan gede Bali, Lombok atau katakanlah Madura, yang besar juga ada misal di Pulau Jawa, kalau Jawa tidak ada kabel Jawa-Sumatera tentunya harus mengadakan di Jawa sendiri," bebernya.

Dalam rapat tersebut, Jisman menyebut pemerintah juga akan mengembangkan sumber energi bersih lainnya. Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), pemerintah bakal memanfaatkan waduk atau bendungan sebagai lokasi PLTS terapung. Ia menyebut potensinya bisa mencapai 14 gigawatt (GW).

Lalu, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) akan ditingkatkan menjadi 21 GW melalui pengembangan teknologi, dan pengembangan sistem panas bumi non konvensional lainnya. Sementara Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) akan dioptimalkan dan disalurkan ke pulau-pulau yang menjadi pusat beban permintaan listrik.

(ada/kil)

Sumber: https://finance.detik.com/energi/d-7038427/pembangkit-listrik-tenaga-nuklir-ri-ditarget-beroperasi-komersil-tahun-2032

Sumber : Detik

Tags : Energi NuklirPLTN

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -