Pembangkit nuklir Fukushima Daiichi mengalami kebocoran cairan radioaktif pada awal bulan ini. Pemerintah Jepang meminta keamanan diperketat. (Eugene Hoshiko/Pool via REUTERS)



CNN Indonesia
Minggu, 25 Feb 2024 13:56 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi mengalami kebocoran cairan radioaktif pada awal Februari ini. Kebocoran itu menimbulkan kekhawatiran bagi pemerintah Jepang dan negara lainnya.

Peristiwa itu bisa menghambat penyelesaian dekomisioning atau kegiatan untuk menghentikan beroperasinya reaktor nuklir di PLTN tersebut.

Dikutip dari China Daily, Minggu (25/2), Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang, Ken Saito telah memanggil Presiden Tokyo Electric Power Company (TEPCO) Tomoaki Kobayakawa dan mendesak perusahaan agar menganggap peristiwa itu sebagai masalah serius.

Manajemen perusahaan juga didesak untuk memastikan langkah-langkah keselamatan menyeluruh.

Kemudian, Saito meminta analis untuk mengidentifikasi faktor-faktor umum yang menyebabkan insiden tersebut. Menurutnya, perlu pemanfaatan teknologi untuk mencegah kesalahan manusia.

Adapun insiden kebocoran ini dilaporkan TEPCO kepada Badan Energi Atom Internasional atau IAEA pada 7 Februari 2024. Mereka menemukan air yang mengandung bahan radioaktif bocor dari menara penyerapan cesium di pabrik.

TEPCO menghitung kebocoran total sekitar 5,5 meter kubik air yang mengandung sekitar 0,022 terabecquerel zat radioaktif menurut laporan IAEA. Air diperkirakan bocor dari katup yang dibiarkan terbuka saat ada pekerjaan pembersihan di menara resapan.

Kobayakawa meminta maaf dan mengatakan insiden ini tidak seharusnya terjadi. Kobayakawa mengatakan TEPCO akan mempertimbangkan langkah-langkah efektif dengan bantuan para ahli eksternal untuk mencegah kesalahan tanpa campur tangan manusia.

Beberapa insiden telah terjadi berulang kali di PLTN itu. Pada 26 Oktober, TEPCO mengatakan dua pekerja laki-laki berusia 20-an dan 40-an dirawat di rumah sakit setelah terkena air yang terkontaminasi nuklir, saat membersihkan pipa di fasilitas penyaringan air di pabrik tersebut.

Selama operasi tersebut, selang yang digunakan untuk mengalirkan air yang terkontaminasi nuklir ke tangki terlepas, sehingga menyebabkan sekitar 100 mililiter air radioaktif bocor.

"Di lokasi pengolahan air yang terkontaminasi nuklir, berbagai kecelakaan mungkin terjadi... Banyak hal yang tidak dapat diprediksi," kata Masashi Goto, mantan insinyur pembangkit listrik tenaga nuklir.

Juru bicara kedutaan besar China di Jepang mengatakan dalam penanganan air yang terkontaminasi nuklir, kecelakaan telah terjadi berulang kali. Menurutnya, hal ini memperlihatkan manajemen internal TEPCO yang kacau.

Kecelakaan tersebut juga menunjukkan tidak adanya pengawasan yang memadai dan efektif dari pemerintah Jepang.

Terlebih lagi, Jepang sejauh ini telah membuang sekitar 23.400 meter kubik air yang terkontaminasi nuklir dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima ke laut sejak Agustus. Pelepasan gelombang keempat dijadwalkan akan dimulai pada akhir Februari.

Pembangkit tersebut mengalami tiga kali kerusakan akibat gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada 11 Maret 2011.

Juru Bicara Kedutaan Besar China menekankan pembuangan air yang terkontaminasi nuklir dari pembangkit listrik Fukushima ke laut, berdampak pada kesehatan seluruh umat manusia, lingkungan laut global, dan kepentingan publik internasional.

"Kami sekali lagi dengan sungguh-sungguh mendesak Jepang untuk menanggapi secara serius kekhawatiran negara-negara tetangga dan komunitas internasional, melakukan konsultasi dengan para pemangku kepentingan terkait, bekerja sama sepenuhnya dalam menetapkan pengaturan pemantauan internasional yang efektif dengan partisipasi substantif dari para pemangku kepentingan, dan menangani air yang terkontaminasi nuklir dengan cara yang benar. ilmiah, aman, dan transparan," kata juru bicara tersebut.

(can/tsa)

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20240225121917-113-1067014/manajemen-pltn-fukushima-diminta-respons-serius-kebocoran-radioaktif

Sumber : CNN Indonesia

Tags : Bencana NuklirPLTN

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -