Ilustrasi negara-negara dengan senjata nuklir terbanyak di dunia.(iStockphoto/Gerasimov174)



Kompas.com - 23/04/2024, 09:47 WIB Albertus Adit Penulis

PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengawasi sendiri peluncuran roket superbesar sebagai simulasi serangan balik nuklir terhadap musuh.  

Hal itu diungkapkan media pemerintah Korea Utara KCNA pada Selasa (23/4/2024). Laporan tersebut muncul sehari setelah militer Korea Selatan dan Jepang mendeteksi Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak pendek dari wilayah dekat ibukotanya, Pyongyang, ke arah laut timur.  

Dikutip dari ABC News, para analis mengatakan roket artileri berukuran besar milik Korea Utara mengaburkan batas antara sistem artileri dan rudal balistik.

Ini karena keduanya dapat menciptakan daya dorong sendiri dan dipandu selama pengiriman. Korea Utara menggambarkan beberapa sistem ini, termasuk peluncur roket ganda 600mm yang diuji pada hari Senin dan mampu mengirimkan hulu ledak nuklir taktis.  

Dari keterangan media KCNA itu, peluncuran hari Senin ini merupakan demonstrasi pertama sistem pengelolaan dan pengendalian senjata nuklir yang disebut “Haekbangashoe,” atau “pemicu nuklir”.  

Laporan tersebut menggambarkan latihan bertujuan untuk menunjukkan kekuatan dan beragam cara serangan kekuatan nuklir Korea Utara di tengah ketegangan yang semakin mendalam dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan.  

Foto-foto media KCNA menunjukkan setidaknya empat roket ditembakkan dari kendaraan peluncur saat Kim menyaksikan dari pos pengamatan.  

Dikatakan bahwa roket-roket tersebut terbang sejauh 352 kilometer sebelum secara akurat mengenai sasaran di pulau tersebut.

Latihan tersebut memverifikasi keandalan sistem komando, manajemen, kendali dan operasi seluruh kekuatan nuklir Korea Utara.  

KCNA mengatakan Kim puas dengan latihan tersebut, yang menurutnya menunjukkan bagaimana militer bersenjata nuklirnya memperluas ruang operasi serangan nuklir taktis dan mendiversifikasinya.  

Dia mengatakan latihan ini sangat penting untuk mempersiapkan kekuatan nuklir Korea Utara agar dapat dengan cepat dan tepat melaksanakan misi penting untuk mencegah perang dan mengambil inisiatif dalam perang kapan pun dan dalam situasi apa pun.  

Komentar tersebut mencerminkan doktrin nuklir Korea Utara yang semakin meningkat, yang memberikan wewenang kepada militer untuk melancarkan serangan nuklir preventif terhadap musuh jika negara tersebut merasa kepemimpinannya berada dalam ancaman.  

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, senjata-senjata dari peluncuran hari Senin terbang sekitar 300 kilometer sebelum jatuh di perairan antara Semenanjung Korea dan Jepang.  

Jarak tersebut menunjukkan bahwa senjata tersebut kemungkinan akan menargetkan lokasi di Korea Selatan.  

Menanggapi ancaman nuklir Korea Utara yang terus berkembang, Amerika Serikat dan Korea Selatan telah memperkuat latihan militer bilateral dan latihan trilateral dengan Jepang.

Negara-negara tersebut juga mempertajam strategi pencegahan nuklir yang dibangun berdasarkan aset-aset strategis AS.  

Peluncuran terbaru ini terjadi beberapa hari setelah Korea Utara mengumumkan pada hari Sabtu bahwa mereka menguji hulu ledak rudal jelajah superbesar dan rudal anti-pesawat baru di wilayah pesisir barat awal pekan lalu.

Sumber: https://www.kompas.com/global/read/2024/04/23/094700270/kim-jong-un-awasi-latihan-serangan-balik-nuklir#google_vignette

Sumber : Kompas

Tags : Senjata Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -