Amerika Serikat mengerahkan pesawat pengebom nuklir B-52 dan jet tempur siluman F-35 ke Korea Selatan setelah Korea Utara menguji coba rudal balistik antarbenua. Foto/Kementerian Pertahanan Korsel/UPI



Muhaimin
Sabtu, 15 April 2023 - 04:41 WIB

SEOUL - Amerika Serikat (AS) mengerahkan pesawat pengebom (bomber) nuklir B-52 Stratofortress dan jet tempur siluman F-35 ke Korea Selatan. Itu hanya berselang beberapa jam setelah militer rezim Kim Jong-un menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-18 terbaru Korea Utara (Korut).

Gambar-gambar dramatis yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Korea Selatan menunjukkan dua bomber B-52 dan sejumlah jet tempur F-35 melesat di langit untuk unjuk kekuatan pada Korea Utara.

B-52 Stratofortress memiliki jangkauan terbang 9.000 mil dan dapat membawa lebih dari 30 ton bom. Pesawat ini juga dapat dilengkapi dengan sejumlah besar rudal jelajah berkemampuan nuklir dan roket presisi udara-ke-permukaan.

"Latihan ini menunjukkan tekad yang kuat dari aliansi Korea Selatan-AS dan kesiapannya yang sempurna untuk menanggapi setiap provokasi oleh Korea Utara dengan cepat dan luar biasa,” kata Letnan Jenderal Park Ha Sik, komandan Komando Operasi Angkatan Udara Korea Selatan, seperti dikutip The Sun, Sabtu (15/4/2023).

Itu terjadi ketika Kim Yo-jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, memperingatkan bahwa negaranya siap untuk mengambil tindakan cepat dan luar biasa terhadap Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Korea Utara pada Jumat (14/4/2023) mengonfirmasi bahwa militernya telah melakukan uji coba ICBM berbahan bakar padat baru pada hari Kamis.

Kim Jong-un memantau langsung uji rudal tersebut."Memperingatkan senjata itu akan membuat musuh mengalami krisis keamanan yang lebih jelas, dan terus-menerus menyerang mereka dengan kegelisahan dan kengerian yang ekstrem dengan mengambil tindakan balasan yang fatal dan ofensif sampai mereka meninggalkan pemikiran tidak masuk akal dan tindakan sembrono," tulis media pemerintah Korea Utara mengutip ucapan Kim Jong-un.

"Kami akan menyerang dengan kekuatan mematikan dan merespons secara agresif sampai musuh menghentikan strategi diam dan perilaku bodohnya sehingga mereka akan menderita ketakutan tanpa akhir," imbuh Kim Jong-un.

Kim Jong-un, lebih lanjut, memperingatkan bahwa rudal baru Korea Utara yang kuat akan terus-menerus menyerang kegelisahan dan kengerian ekstrem musuh.

Sebagian besar rudal balistik terbesar di negara itu menggunakan bahan bakar cair, yang mengharuskannya diisi dengan propelan di lokasi peluncurannya—proses yang memakan waktu dan berbahaya.

Hwasong-18, bagaimanapun, adalah rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat baru yang menurut media pemerintah telah diuji untuk "secara radikal mempromosikan" kemampuan serangan balik nuklir Korea Utara.

Hal itu dipandang memudahkan sang diktator Kim Jong-un melancarkan serangan nuklir skala penuh.

Rekaman video dari tes senjata itu menunjukkan rudal Hwasong-18 melesat ke langit sementara Kim Jong-un dan putri kecilnya menonton.

Rudal tersebut ditembakkan dari dekat Pyongyang, terbang sekitar 1.000 km sebelum mendarat di perairan timur Korea Utara.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengatakan Korea Utara masih mengembangkan senjata itu, dan membutuhkan lebih banyak waktu dan upaya untuk menguasai teknologinya, yang menunjukkan bahwa Pyongyang mungkin melakukan lebih banyak tes.

(mas)

Sumber: https://international.sindonews.com/read/1073443/40/merespons-uji-rudal-kim-jong-un-as-kerahkan-bomber-nuklir-b-52-dan-jet-siluman-f-35-1681506248

Sumber : Sindonews

Tags : Senjata Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -