Sistem rudal balistik antarbenua Yars Rusia melaju di sepanjang Lapangan Merah selama parade militer pada Hari Kemenangan, yang menandai peringatan 76 tahun kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua, di Moskow tengah, Rusia 9 Mei 2021. REUTERS/



Reporter Daniel A. Fajri

Editor Yudono Yanuar

Sabtu, 1 April 2023 15:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menyatakan bahwa Rusia dapat menempatkan rudal nuklir antarbenua di negaranya jika diperlukan. Moskow sebelumnya telah memutuskan untuk menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia.

Dalam pidato tahunan kepada anggota parlemen dan pejabat pemerintah pada Jumat, 31 Maret 2023, Lukashenko mengatakan rencana Moskow untuk menempatkan senjata nuklir di wilayah sekutu dekatnya akan membantu melindungi Belarusia, yang menurutnya berada di bawah ancaman dari Barat.

"Saya tidak berusaha mengintimidasi atau memeras siapa pun. Saya ingin melindungi negara Belarusia dan memastikan perdamaian bagi rakyat Belarusia," kata Lukashenko.

Meskipun Presiden Rusia Vladimir Putin pada akhir pekan lalu mengatakan bahwa rudal taktis akan tetap berada di bawah kendali Moskow, Lukashenko menyarankan dia dapat menggunakannya dengan persetujuan Rusia jika Belarus terancam kehancuran.

Lukashenko juga mengangkat prospek penggelaran senjata nuklir strategis - rudal balistik antarbenua yang dapat menghancurkan seluruh kota dari jarak ribuan mil - di tanah Belarusia.

Menurut dia, Belarusia memiliki cukup senjata konvensional untuk melawan ancaman. Tetapi, pihaknya akan mengerahkan seluruh kekuatan yang dimiliki jika negara terancam kehancuran.

"Jika perlu, Putin dan saya akan memutuskan dan membawa senjata strategis - jika diperlukan," katanya.

Dia tidak memberikan bukti ancaman semacam itu dari Barat, atau tuduhan lebih lanjut bahwa ada rencana untuk menyerang Belarusia dari negara tetangga Polandia, anggota aliansi Barat NATO, yang dipimpin Amerika Serikat.

"Percayalah, saya tidak pernah menipu Anda. Mereka bersiap untuk menyerang Belarusia, untuk menghancurkan negara kita," katanya kepada hadirin.

Keputusan Rusia untuk menempatkan rudal nuklir taktis di Belarus terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dengan Barat atas invasinya ke Ukraina. Ini merupakan penyebaran senjata nuklir pertama di luar perbatasannya sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.

Atas permintaan Amerika Serikat dan Albania, Dewan Keamanan PBB bertemu pada Jumat untuk membahas rencana Putin. Wakil duta besar AS untuk PBB, Robert Wood, menuduh Putin meningkatkan perilaku yang berbahaya dan membuat ketidakstabilan dengan ancamannya untuk menyebarkan senjata nuklir di Belarusia.

Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan kepada dewan bahwa Putin sangat terang ihwal fakta tidak mentransfer senjata nuklir. “Kami berbicara tentang transfer kompleks rudal taktis operasional ke Belarus,” katanya.

China, mitra strategis Moskow, tidak secara khusus membahas rencana Putin. Wakil Duta Besar Cina untuk PBB Geng Shuang mengatakan kepada dewan bahwa Beijing menganjurkan "tidak ada penyebaran senjata nuklir di luar negeri oleh semua negara pemilik senjata nuklir dan penarikan senjata nuklir yang ditempatkan di atas kapal."

Sumber: https://dunia.tempo.co/read/1709836/merasa-terancam-barat-belarusia-siap-tampung-rudal-nuklir-antarbenua-rusia

 

Sumber : Tempo

Tags : Senjata Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -