Dmitry Medvedev (Foto: Sputnik/Yulia Zyryanova/Pool via REUTERS/File Photo)



Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 26 Mei 2023 15:20 WIB

Jakarta - Sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Medvedev mengingatkan bahwa negara-negara Barat secara serius meremehkan risiko perang nuklir atas Ukraina. Mantan presiden Rusia tersebut mengingatkan bahwa Rusia akan melancarkan serangan pendahuluan jika Ukraina mendapatkan senjata nuklir.

Dilansir kantor berita Reuters, Jumat (26/5/2023), invasi Rusia ke Ukraina tahun 2022 telah memicu konflik Eropa paling mematikan sejak Perang Dunia Kedua, dan konfrontasi terbesar antara Moskow dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962.

Rusia, yang memiliki lebih banyak senjata nuklir daripada negara lain, telah berulang kali mengatakan bahwa Barat terlibat dalam perang proksi dengan Rusia atas Ukraina, yang dapat meningkat menjadi konflik yang jauh lebih besar.

"Ada hukum perang yang tidak dapat diubah. Jika menyangkut senjata nuklir, harus ada serangan pendahuluan," kata Medvedev yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, seperti dikutip oleh kantor berita Rusia.

Mengizinkan senjata nuklir Ukraina, sebuah langkah yang tidak pernah diusulkan oleh negara Barat secara terbuka, akan berarti "sebuah rudal dengan muatan nuklir mendatangi mereka," kata Medvedev, yang menjabat sebagai presiden Rusia dari 2008 hingga 2012.

"Anglo-Saxon tidak sepenuhnya menyadari hal ini dan percaya bahwa ini tidak akan terjadi," kata Medvedev. "Itu akan terjadi dalam kondisi tertentu," imbuhnya.

Para diplomat mengatakan pandangan Medvedev belakangan sangat anti-Barat, memberikan indikasi pemikiran di tingkat atas elite Kremlin.

Diketahui bahwa Barat telah mengatakan ingin membantu Ukraina mengalahkan Rusia. Namun, Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah memperingatkan bahwa konfrontasi langsung antara aliansi militer NATO yang didukung AS dengan Rusia akan mengakibatkan Perang Dunia Ketiga.

Ketika Ukraina memperoleh kemerdekaan setelah jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, Ukraina menampung ribuan senjata nuklir. Ukraina menyerahkan senjata nuklir tersebut ke Rusia di bawah Memorandum Budapest 1994, dengan imbalan jaminan untuk keamanan dan kedaulatannya dari Rusia, Amerika Serikat dan Inggris.

(ita/ita)

Sumber: https://news.detik.com/internasional/d-6740468/pesan-rusia-ke-as-jangan-remehkan-risiko-perang-nuklir-atas-ukraina/2

Sumber : Detik

Tags : Senjata Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -