Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendesak Rusia segera menyetujui Traktat Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ). (Reuters/Ajeng Dinar Ulfiana)



CNN Indonesia
Kamis, 13 Jul 2023 17:36 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendesak Rusia segera menyetujui Traktat Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ).
"Saya mengandalkan Rusia menyetujui protokol SEANWFZ sesegera mungkin," kata Retno dalam Post-Ministerial Conference ASEAN dengan Rusia di Hotel Shangri-La, Jakarta, pada hari ini, Kamis (13/7).

Retno kemudian menegaskan bahwa ASEAN dibentuk untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang aman dan makmur. Tujuan itu tidak dapat terwujud jika negara-negara tidak mempertahankan zona bebas senjata nuklir.

Oleh sebab itu, menurutnya, "semua negara bersenjata nuklir harus mengedepankan kesepakatan non-proliferasi dan perlucutan senjata nuklir."

Saat ini, 190 negara dunia menyepakati perjanjian non-proliferasi senjata nuklir. Kesepakatan yang diteken pada 1 Juli 1968itu membatasi kepemilikan senjata nuklir.

Dalam perjanjian itu, hanya lima negara yang boleh punya senjata nuklir, yakni Prancis, China, AS, Inggris, dan Rusia. Selain kelima negara itu, tak ada yang boleh punya maupun mengembangkan senjata nuklir.

SEANWFZ sendiri ditandatangani oleh seluruh negara anggota ASEAN pada 1995 silam. Negara yang menandatangani perjanjian itu tidak dapat "mengembangkan, membuat, atau memperoleh, memiliki, atau memiliki kendali atas senjata nuklir."

Mereka juga tidak boleh "menguji atau menggunakan senjata nuklir."

Hingga saat ini, belum ada satu pun dari kelima negara yang diperbolehkan memiliki senjata nuklir mau meneken kesepakatan SEANWFZ.

Senjata nuklir kembali menjadi momok bagi kawasan ASEAN setelah kehadiran blok militer Australia, Inggris, dan Amerika Serikat alias AUKUS.

AUKUS menjalin kerja sama pembuatan kapal selam bertenaga nuklir untuk Australia. Kerja sama ini memicu kekhawatiran karena proses transfer teknologi nuklir dalam pembuatan kapal itu dapat menimbulkan kecurigaan.

Sejumlah pengamat mengatakan transfer teknologi nuklir itu harus dilakukan secara transparan. Jika tidak, dapat muncul kecurigaan teknologi itu digunakan untuk membuat senjata nuklir.

Para pengamat pun menilai blok yang menyepakati akuisisi kapal selam nuklir tersebut bisa memicu ketegangan regional. Mereka menganggap AUKUS dibentuk semata-mata guna mengimbangi kekuatan China di kawasan Indo-Pasifik.

Lebih jauh, belakangan muncul pula kekhawatiran akan penggunaan senjata nuklir di tengah perang antara Rusia dan Ukraina. Selama perang berkecamuk, Rusia beberapa kali mengancam bakal menggunakan senjata nuklir.

Dalam pertemuan ASEAN Ini, Retno menyinggung kembali masalah perang Rusia dan Ukraina. Ia mengatakan Indonesia akan terus mengupayakan resolusi damai demi mengatasi konflik kedua negara pecahan Soviet tersebut.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa ASEAN akan mengusulkan deklarasi pimpinan terkait ketahanan pangan guna memastikan keamanan sumber pangan selama perang masih membara. Ia pun berharap Rusia mendukung inisiatif tersebut.

"Dukungan Rusia terhadap inisiatif ini sangat penting mengingat status Rusia sebagai produsen biji-bijian dan pupuk dunia," kata Retno.

(blq/has/bac)

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20230713143558-106-973047/ri-desak-rusia-setujui-traktat-anti-senjata-nuklir-asean

Sumber : CNN Indonesia

Tags : Senjata Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -