Foto: Pentagon Amerika Serikat (AP Photo/Patrick Semansky, File)



Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 16 Feb 2024 22:18 WIB

Jakarta - Amerika Serikat mewanti-wanti agar waspada soal ancaman nuklir yang tengah dibangun Rusia di lua angkasa. Namun, Rusia menanggapi itu hanya rekayasa negeri Paman Sam.
Dilansir AFP, Kamis (15/2/2024), peringatan terhadap keamanan AS ini disampaikan oleh pejabat tinggi Paman Sam pada Rabu (14/2) waktu setempat.

ABC News dan The New York Times mengutip informasi dari pejabat-pejabat yang tak disebutkan namanya bahwa Rusia sedang mengembangkan nuklir di luar angkasa. Fasilitas nuklir itu anti-senjata satelit. Meski begitu, dilansir Times, Rusia mengaku tidak mengerahkan pembangunan instalasi semacam itu.

Firasat pertama mengenai sesuatu yang tidak biasa datang dari Ketua Komite Intelijen DPR AS Michael Turner, yang tiba-tiba mengeluarkan pernyataan yang mengacu pada "ancaman keamanan nasional yang serius".

"Saya meminta Presiden (Joe) Biden mendeklasifikasi semua informasi terkait ancaman ini sehingga Kongres, pemerintah, dan sekutu kita dapat secara terbuka mendiskusikan tindakan yang diperlukan untuk menanggapi ancaman ini," ujarnya.

Sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada NBC dan CNN bahwa ancaman tersebut merupakan kemampuan militer Rusia yang "sangat mengkhawatirkan", tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Apa ancaman dari proyek nuklir tersebut? Baca halaman selanjutnya.


Ancaman Militer Asing
Turner dan rekannya dari Partai Demokrat Jim Himes mengatakan dalam sebuah surat kepada anggota parlemen bahwa panel tersebut telah "mengidentifikasi masalah mendesak sehubungan dengan kemampuan militer asing yang mengganggu stabilitas yang harus diketahui oleh semua pembuat kebijakan di Kongres."

Mereka mengatakan komite tersebut telah melakukan pemungutan suara pada hari Selasa untuk menyediakan informasi rahasia di lokasi yang aman untuk ditinjau oleh anggota parlemen hingga hari Jumat.

Namun Himes mewanti-wanti agar semuanya hati-hati dalam menyingkap informasi ini. Soalnya, meskipun penting, namun informasi intelijen ini perlu dijaga supaya tidak menimbulkan kepanikan.

Ketua DPR dari Partai Republik, Mike Johnson, juga mendesak agar berhati-hati, dan mengatakan kepada wartawan di Capitol bahwa "tidak perlu ada kekhawatiran publik."

Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengisyaratkan rasa frustrasinya karena Turner telah mengumumkan kepada publik sebelum pengarahan yang sudah direncanakan pada hari Kamis.

Sullivan mengatakan dia akan bertemu dengan empat anggota DPR yang tergabung dalam kelompok pemimpin partai, disebut sebagai "Geng Delapan", dan anggota komite intelijen tertinggi.

Reaksi Keras Rusia
Reaksi keras diberikan oleh Kremlin terhadap peringatan AS soal ancaman kemampuan nuklir terbaru Rusia di luar angkasa. Kremlin menyebut hal itu sebagai "rekayasa jahat" dan trik oleh Gedung Putih yang bertujuan membuat anggota parlemen AS menyetujui lebih banyak anggaran untuk menangkal Rusia.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (16/2/2024), Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan dirinya enggan memberikan komentar untuk substansi laporan tersebut hingga detailnya diungkapkan oleh Gedung Putih. Namun, Peskov menyebut peringatan yang dilontarkan AS itu jelas merupakan upaya untuk membuat Kongres menyetujui lebih banyak anggaran.

"Jelas bahwa Gedung Putih berusaha, dengan cara apa pun, untuk mendorong Kongres agar memvoting rancangan undang-undang untuk mengalokasikan dana: ini sudah jelas," sebut Peskov saat berbicara kepada wartawan setempat.

"Kita akan lihat trik apa yang akan digunakan oleh Gedung Putih," imbuhnya.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov, dalam komentar terpisah yang dikutip kantor berita TASS, menuduh AS telah melakukan "rekayasa jahat". Ryabkov merupakan orang penting Moskow dalam pengendalian senjata.

(rdp/rdp)

Sumber: https://news.detik.com/internasional/d-7197644/wanti-wanti-as-soal-nuklir-di-luar-angkasa-disebut-rusia-rekayasa?single=1

Sumber : Detik

Tags : Senjata Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -