Ilustrasi (Foto: BBC World)



Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 27 Mei 2023 05:57 WIB

Jakarta - Senjata nuklir taktis Rusia mulai bergerak ke Belarusia. Pengerahan senjata ke negara tetangga Rusia itu terus berlanjut meski dikecam oleh berbagai negara.
Dilansir Reuters, Jumat (26/5/2023), pengerahan senjata nuklir taktis semacam ini ke luar wilayah Rusia menjadi yang pertama dilakukan oleh Kremlin sejak runtuhnya Uni Soviet tahun 1991 silam.

Presiden Vladimir Putin menyebut AS dan sekutu-sekutu Baratnya mengobarkan perang proxy yang meluas terhadap Rusia, setelah invasi militer dilancarkan ke Ukraina sekitar 15 bulan lalu.

Rencana pengerahan senjata nuklir taktis Rusia itu diumumkan oleh Putin dalam wawancara dengan televisi pemerintah pada 25 Maret lalu.

"Barat secara kolektif pada dasarnya mengobarkan perang yang tidak diumumkan terhadap negara kita," cetus Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu dalam pertemuan dengan Menhan Belarusia di Minsk, seperti dikutip Kementerian Pertahanan Rusia.

Shoigu menuduh negara-negara Barat melakukan semua hal yang bisa dilakukan 'demi memperpanjang dan meningkatkan konflik bersenjata di Ukraina'.

Saat berada di Minsk, Shoigu juga menyatakan dirinya telah menandatangani dokumen soal proses penyimpanan senjata nuklir taktis di Belarusia.

Kata Presiden Belarusia
Sementara dalam pernyataan terpisah saat mengunjungi Moskow, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengungkapkan bahwa senjata nuklir taktis Rusia sudah dalam perjalanan ke negaranya. Hal itu, kata dia, sesuai dengan perintah yang ditandatangani Putin, meskipun belum ada konfirmasi resmi dari Kremlin.

"Pergerakan senjata nuklir telah dimulai," ungkap Lukashenko kepada wartawan di Moskow, saat dia menghadiri pembicaraan dengan pemimpin negara-negara bekas Soviet.

Saat ditanya lebih lanjut oleh wartawan soal apakah senjata nuklir Rusia itu sudah ada di Belarusia, Lukashenko menjawab: "Mungkin. Ketika saya kembali saya akan memeriksanya."

Senjata nuklir taktis digunakan untuk mendapatkan keuntungan taktis di medan pertempuran, dan biasanya berkekuatan lebih kecil dibandingkan senjata nuklir strategis yang dirancang untuk menghancurkan kota-kota di AS atau di Rusia.

Moskow memiliki keunggulan jumlah sangat besar atas Washington dan negara-negara NATO untuk senjata nuklir taktis. AS meyakini Rusia memiliki sekitar 2.000 hulu ledak taktis yang berfungsi. Sedangkan AS sendiri memiliki sekitar 200 senjata nuklir taktis, yang separuhnya dikerahkan ke pangkalan negara-negara Eropa.

Menhan Rusia Shoigu dalam pernyataannya menyebut rudal-rudal Iskander-M, yang bisa mengangkut hulu ledak konvensional maupun nuklir, telah diserahkan kepada Angkatan Bersenjata Belarusia dan beberapa jet tempur Su-25 telah disesuaikan untuk kemungkinan penggunaan senjata nuklir.

"Para prajurit Belarusia telah menerima pelatihan yang diperlukan," sebut Shoigu dalam pernyataan yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia.

Nantinya, Rusia akan tetap mengendalikan senjata nuklir taktisnya yang dikerahkan ke Belarusia, yang berbatasan dengan tiga negara anggota NATO, yakni Polandia, Lithuania dan Latvia.

Mendapat Kecaman
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengecam keras pengerahan senjata nuklir taktis oleh Rusia ke Belarusia itu. Namun demikian, Washington juga menegaskan tidak berniat mengubah posisinya soal senjata nuklir strategis, juga tidak melihat tanda-tanda Rusia bersiap menggunakan senjata nuklir.

Jepang juga mengecam pengerahan senjata nuklir taktis Rusia ini. Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno menyatakan pihaknya mengecam langkah Rusia yang pada hari Kamis kemarin mengerahkan senjata nuklir taktis di Belarusia.

"Sebagai satu-satunya negara yang menderita bom atom selama masa perang, Jepang tidak pernah menerima ancaman nuklir Rusia, apalagi penggunaannya," kata Matsuno.

Para pemimpin G7, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Prancis, pekan lalu menunjukkan tekad mereka untuk mendukung Ukraina dengan bantuan militer tambahan.

Di samping itu, negara-negara tersebut juga sepakat untuk mempersiapkan peningkatan sanksi terhadap Rusia pada pertemuan puncak tahunan G7 yang diadakan di kota Hiroshima yang pernah menjadi korban bom atom pertama di dunia.

Dalam tindakan terkoordinasi dengan G7, Jepang akan membekukan aset milik 78 kelompok dan 17 individu termasuk perwira militer di Rusia.

Jepang juga akan menerapkan larangan ekspor ke beberapa lebih dari 80 entitas Rusia. Negara tersebut juga bakal melarang penyediaan layanan konstruksi dan teknik ke Rusia.

(lir/lir)

Sumber: https://news.detik.com/internasional/d-6741406/ngeri-senjata-nuklir-taktis-rusia-bergerak-padahal-dikecam-sana-sini/3

Sumber : Detik

Tags : Senjata Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -