Foto: Presiden Rusia Vladimir Putin menerbangkan pesawat pembom strategis berkemampuan nuklir Tu-160M yang dimodernisasi pada hari Kamis (22/2/2024. (Tangkapan Layar Video Reuters/RUSSIAN POOL)



NEWS - sef, CNBC Indonesia
23 February 2024 09:07

Jakarta, CNBC Indonesia- Situasi Rusia dan Barat sepertinya bakal semakin panas. Putin disebut "mengingatkan" Barat soal kemampuan nuklir Moskow, sebagaimana dimuat AP dan Reuters Jumat (23/2/2024).
Ini terkait penerbangan pesawat pembom strategis berkemampuan nuklir Tu-160M yang dimodernisasi, Kamis waktu setempat. Putin menerbangkan langsung "jet maut" itu di mana ia menjadi co-pilotnya.

"Penerbangan itu dilakukan selama 30 menit," tulis AP.

"Tampaknya dimaksudkan untuk mengingatkan kekuatan nuklir Rusia di tengah meningkatnya ketegangan dengan Barat mengenai pertempuran di Ukraina," tambah laman itu.

Dikatakan penerbangan terjadi di kota Kazam Sungai Volga. Wilayah itu memang menjadi pusat produksi bomber sejak jaman Rusia masih menjadi Uni Soviet.

Bomber Tu-160 awalnya pertama kali terbang tahun 1980-an. NATO diketahui memberi kode Blackjack pada pesawat tersebut,

"Luar biasa," kata Putin memuji pesawat baru itu seraya mencatat bahwa pesawat tersebut mengalami peningkatan besar dibandingkan dengan versi awal, tambah AP lagi mengutip media lokal.

Penerbangan Kamis itu menandai ketiga kalinya Putin masuk langsung ke kokpit pesawat perang. Pada tahun 2000, ia mengambil kursi co-pilot di pesawat tempur Su-27 untuk terbang ke Chechnya selama pertempuran separatis di sana dan pada tahun 2005 ia menjadi co-pilot sebuah Tu-160 selama latihan militer.

Putin juga pernah menjadi co-pilot di pesawat amfibi, menerbangkan paraglider, dan mengendarai mobil balap serta truk-truk besar. Dia juga sempat mengendarai truk besar ke sebuah pertemuan di Kazan, untuk serangkaian perjalanan kampanye menjelang pemilihan presiden pada 15-17 Maret nanti di mana ia mencalonkan diri lagi.

Hal sama juga dimuat Reuters. Disebutkan bagaimana TV pemerintah menampilkan Putin, saat ia menuruni tangga dari pesawat setelah penerbangan.

"Ini adalah mesin baru, banyak hal baru. Lebih mudah dikendalikan. Dapat diandalkan," kata Putin menyebut bomber yang juga dijuluki "Angsa Putih" itu.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan jalur penerbangan pesawat tersebut merupakan rahasia militer. Tu-160M sendiri memiliki empat awak dan mampu membawa 12 rudal jelajah atau 12 rudal nuklir jarak pendek dan dapat terbang sejauh 12.000 km (7.500 mil) non-stop tanpa mengisi bahan bakar.

Sebelumnya, mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, yang sekarang menjadi wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, telah berulang kali memperingatkan risiko konflik nuklir dengan Barat. Ini terjadi sejak Moskow mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada tahun 2022.

Namun Putin, yang merupakan panglima angkatan bersenjata Rusia, mengatakan pada bulan Oktober bahwa keberadaan negara Rusia tidak terancam. Ia menyebut bahwa "tidak ada orang yang berakal sehat dan memiliki ingatan jernih akan berpikir untuk menggunakan senjata nuklir melawan Rusia".

Tu-160M dibuat Tupolev, produsen pesawat Rusia. Modernisasi dilakukan pada 60% pesawat dan akan dikirimkan ke Angkatan Udara Rusia hingga tahun 2027 dengan biaya masing-masing 15 miliar rubel (sekitar Rp 2,5 tiliun).

(sef/sef)

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20240223085904-4-516994/putin-makin-ngeri-terbangkan-langsung-pesawat-bom-nuklir-rusia

Sumber : CNBC Indonesia

Tags : Senjata Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -