Presiden Vladimir Putin menegaskan Rusia punya lebih banyak senjata nuklir jika NATO terus memasok senjata, terutama jet tempur F-16 ke Ukraina. (REUTERS/SPUTNIK)



CNN Indonesia
Senin, 19 Jun 2023 11:12 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengultimatum Aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) jika mereka terus memasok senjata militer ke Ukraina, termasuk jet tempur F-16.
Menurut Putin, akan ada bahaya yang serius jika NATO terlibat lebih jauh dalam perang Rusia vs Ukraina ini.

"NATO, tentu saja, sedang ditarik ke dalam perang di Ukraina. Apa yang kita bicarakan di sini adalah pasokan senjata berat militer ke Ukraina berlangsung," kata Putin di Forum Ekonomi Internasional St Petersburg pada Jumat (16/6), seperti dikutip CNN.

Ia kemudian berujar, "Mereka sekarang mempertimbangkan untuk memberi jet ke Ukraina."

Jet yang dimaksud adalah pesawat tempur F-16 yang rencananya akan dikirim dari beberapa anggota NATO ke Ukraina.

Sebelum jet tempur itu, beberapa negara anggota sudah sejak awal invasi memasok senjata ke Ukraina.

Amerika Serikat misalnya, mereka mengirim rudal Javelin, roket, sistem pertahanan udara patriot, kendaraan lapis baja, hingga tank Abrams ke Ukraina.

Jerman dan negara NATO yang memiliki tank leopard juga ramai-ramai mengirim senjata itu ke Ukraina.

Pada April lalu, Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan anggota dan sekutu NATO telah mengirim lebih dari 1.500 kendaraan dan 230 tank ke negara yang diinvasi Rusia.

Di kesempatan itu, Putin juga mengklaim Rusia telah menghancurkan begitu banyak tank termasuk tank buatan Jerman di Ukraina.

"Dan, jika mereka berasal dari luar, tetapi digunakan dalam perang, kita akan melihat bagaimana senjata-senjata itu dihancurkan. Dan, di mana kita bisa menghancurkan sarana yang digunakan untuk melawan kita," ujar Putin.

"Ini adalah bahaya yang serius dari keterlibatan NATO yang lebih jauh di konflik militer ini," imbuh orang nomor satu di Rusia.

Selain soal keterlibatan NATO, Putin pamer bahwa Rusia punya lebih banyak senjata nuklir yang akan "menjamin" keamanan negara itu.

Ia juga menegaskan senjata nuklir yang dimiliki Rusia lebih banyak ketimbang anggota NATO.

Berdasarkan laporan Asosiasi Kontrol Senjata (Arms Control Association), Rusia punya total persediaan sekitar 6.250 hulu ledak nuklir pada Januari 2021.

Sementara itu, Amerika Serikat punya 5.500 hulu ledak nuklir, dan dua anggota NATO lain: Inggris dan Prancis, masing-masing punya 220 dan 290 hulu ledak nuklir.

"Senjata nuklir dibuat untuk menjamin keamanan kami di perbatasan dan kehadiran negara Rusia," ujar Putin.

Lebih lanjut, Putin menerangkan pembahasan seputar senjata nuklir bisa mengurangi kemungkinan pengurangan ambang batas penggunaan senjata ini.

"Kami punya lebih banyak senjata semacam ini ketimbang anggota NATO. Mereka tahu itu, dan mereka tetap berusaha untuk negosiasi dan mengurangi," ujar dia lagi.

Pada Februari, Putin mengumumkan Rusia menangguhkan partisipasinya di kesepakatan pengurangan penggunaan senjata nuklir dengan Amerika Serikat, New START.

Kesepakatan itu berisi soal pembatasan jumlah senjata nuklir antarbenua yang dapat dimiliki AS dan Rusia. Perjanjian ini terakhir diperpanjang pada awal 2021.

Di bawah perjanjian tersebut, AS dan Rusia diizinkan melakukan peninjauan terhadap lokasi senjata masing-masing.

(isa/rds)

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20230619105318-134-963650/putin-soal-nato-kirim-f-16-ke-ukraina-rusia-punya-lebih-banyak-nuklir

Sumber : CNN Indonesia

Tags : Senjata Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -