ICBM Minuteman III diuji coba AS. Pakar Rusia meledek kegagalan Amerika dalam uji coba rudal yang bisa bawa hulu ledak nuklir ini. Foto/REUTERS/Ilustrasi



MOSKOW - Kegagalan uji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) LGM-30G Minuteman III di atas Samudera Pasifik oleh Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) membuat sejumlah pihak di Rusia meledek persenjataan nuklir Washington.

Ada sekitar 400 ICBM Minuteman berkemampuan nuklir di pangkalan Angkatan Udara AS di Wyoming, Montana, dan North Dakota. Mereka merupakan bagian penting dari persenjataan militer AS, yang merupakan salah satu bagian dari triad penangkal nuklir Amerika.

Pertama kali digunakan pada tahun 1970, rudal ini memiliki jangkauan lebih dari 6.000 mil dan dapat melaju dengan kecepatan sekitar 15.000 mil per jam. AS secara rutin mengujinya untuk memeriksa keandalannya.

Komando Serangan Global Angkatan Udara mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Space Launch Delta 30 "dengan aman menghentikan" rudal tersebut tepat setelah tengah malam pada hari Rabu "karena anomali" selama uji peluncuran dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California.

Pernyataan itu mengatakan ada pembelajaran dari setiap peluncuran uji coba. ”Karena anomali mungkin timbul dari banyak faktor…analisis yang cermat diperlukan untuk mengidentifikasi penyebabnya,” katanya.

Publikasi pertahanan The War Zone melaporkan bahwa kegagalan peluncuran tersebut mengkhawatirkan dan belum ada indikasi jelas mengenai apa yang menyebabkan masalah tersebut.

Salah satu pengamat di darat menangkap gambar dari apa yang tampak seperti "peningkatan lintasan rudal yang tidak biasa" setelah peluncuran, yang mungkin dikaitkan dengan kegagalan tersebut.

Pengguna akun @M51.4ever di X (sebelumnya Twitter), yang mem-posting tentang sistem strategis, membagikan grafik peluncuran tersebut, menulis; ”Ada penurunan tahap pertama yang tidak terkendali setelah pembuangan."

Pengguna akun @M51.4ever mengatakan kepada Newsweek, “Minuteman III, meskipun sudah sangat tua, tetap merupakan sistem yang dapat diandalkan. Kegagalan dalam penerbangan terakhir terjadi pada tahun 2018, dan hingga kemarin sudah ada 16 peluncuran yang sukses berturut-turut.”

“Meskipun tes tersebut digambarkan sebagai ‘peluncuran uji operasional’, perlu juga dicatat bahwa mereka mungkin telah mencoba sesuatu yang baru, seperti lintasan non-standar atau peralatan baru, mungkin untuk Sentinel, yang merupakan penerus Minuteman III,” paparnya.

“Ini adalah kegagalan yang disayangkan, namun hal ini tidak menimbulkan kekhawatiran besar terhadap keandalan Minuteman III. Dan bahkan jika memang demikian, sebagian besar hulu ledak nuklir AS dipasang pada SLBM Trident II D5, yang juga sangat andal, sehingga pencegahan AS sangat aman,” lanjutnya.

Pada Mei 2021, Angkatan Udara AS mengungkapkan bahwa mereka telah membatalkan peluncuran uji rutin lainnya dengan rudal masih berada di darat karena alasan yang tidak ditentukan. Sebelumnya, pada tahun 2018, penerbangan LGM-30G lainnya dihentikan di Pasifik.

Kremlin mengatakan pihaknya telah diberitahu sebelumnya tentang peluncuran uji coba ICBM Minuteman III pada hari Rabu.

Meskipun Kremlin belum mengomentari kegagalan uji rudal Amerika tersebut, media Rusia melaporkan bahwa kegagalan Amerika sangatlah penting.

Pakar militer Alexei Leonkov mengatakan kepada RIA Novosti; ”AS meluncurkan rudal-rudal tua yang telah melampaui masa pakai yang direncanakan.”

Akun Telegram Yadernih Burevestnik mengatakan; “Kegagalan tersebut benar-benar tidak biasa dan mungkin akan digunakan untuk mengonfirmasi perlunya mengintensifkan modernisasi triad nuklir.”

Akun Telegram "Russia Engineer" mem-posting, "Berita yang sangat serius tentang keadaan kekuatan nuklir AS. Kegagalan lain seperti yang terjadi minggu ini dapat mempertanyakan seluruh silo rudal Minuteman."

Posting-an tersebut menambahkan bahwa AS tidak memiliki rudal yang sedang diproduksi. “Hanya proyek, yang berarti bahwa beban utama pencegahan nuklir akan ditanggung oleh 14 kapal selam kelas Ohio dengan rudal Trident,” katanya.

Mikhail Sheinkman, kolumnis kantor berita pemerintah Sputnik, mengejek usia rudal Minuteman III dengan mengatakan; “Meskipun usianya jauh lebih muda dari Joe Biden.”

“Menurut standar teknis militer, jika ICBM sudah berusia lebih dari 50 tahun, maka ini juga terlalu tua,” tulis Sheinkman, dan mengacu pada bahasa yang digunakan oleh Angkatan Udara AS. “Anomali utama masih ada di Gedung Putih,” ujarnya.

Drive melaporkan tada rencana untuk mengganti rudal-rudal tersebut dengan ICBM Sentinel LGM-35A baru, yang diharapkan dapat beroperasi pada dekade berikutnya. Newsweek menghubungi Komando Serangan Global Angkatan Udara untuk memberikan komentar, namun belum mendapat respons pada Jumat (3/11/2023).

Kegagalan uji coba ICBM Minuteman III ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan AS dengan Rusia, di mana Moskow telah meningkatkan retorika nuklirnya sejak dimulainya invasi besar-besaran ke Ukraina.

Pada hari Kamis, Rusia mencabut ratifikasi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT) tahun 1996, yang melarang ledakan nuklir, termasuk uji langsung senjata nuklir.

Kremlin mengatakan bulan lalu bahwa pihaknya telah berhasil menembakkan ICBM Yars, meluncurkan rudal balistik dari kapal selam bertenaga nuklir dari Laut Barents, dan uji coba rudal jelajah dari pesawat pengebom jarak jauh Tu-95MS.

Namun, Rusia punya masalah sendiri dengan uji coba rudalnya. Outlet berita independen Rusia, Sirena, melaporkan pada hari Rabu bahwa setidaknya enam uji coba rudal tidak berhasil sejak 30 Juni.

Uji coba tersebut melibatkan torpedo berkemampuan nuklir generasi berikutnya "Poseidon", persenjataan Sarmat, rudal balistik antarbenua Yars, dan Bulava—rudal balistik antarbenua yang diluncurkan dari kapal selam.

(mas)

Sumber: https://international.sindonews.com/read/1242879/41/tes-icbm-minuteman-iii-gagal-rusia-ledek-senjata-nuklir-as-1699031512?showpage=all

Sumber : Sindonews

Tags : Senjata Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -