Ilustrasi: Senjata nuklir memiliki risiko yang sangat besar dan berbahaya. (The Heritage Foundation).



JawaPos.com - Senjata nuklir terus menerus menimbulkan ancaman terhadap keamanan global. Keberadaan alat-alat perusak ini di tangan berbagai negara meningkatkan ketegangan dan kekhawatiran mengenai potensi penyalahgunaan atau pencurian. 

Dilansir dari TheRegister, menurut organisasi nirlaba Kampanye Internasional untuk menghapuskan Senjata Nuklir, sembilan negara, termasuk Rusia, Amerika Serikat, Tiongkok, Prancis, Inggris, Pakistan, India, Israel, dan Korea Utara secara kolektif memiliki sekitar 12.700 hulu ledak nuklir.

Sementara itu, lebih dari 100 negara telah menandatangani Perjanjian Larangan Senjata Nuklir PBB, berjanji untuk tidak "mengembangkan, menguji, memproduksi, memperoleh, memiliki, menimbun, menggunakan atau mengancam untuk menggunakan" alat pemusnah massal. 

Melacak tanda-tanda pengembangan senjata nuklir rahasia, atau perubahan dalam penyimpanan hulu ledak yang ada, dapat membantu pemerintah mengidentifikasi entitas yang melanggar aturan. Upaya untuk mengendalikan dan memantau senjata-senjata ini juga telah dilakukan selama beberapa dekade.

Namun tugas ini rumit, mengingat sifat rahasia persenjataan nuklir. Baru-baru ini, para ilmuwan telah menemukan solusi baru dan menarik untuk meningkatkan pemantauan hulu ledak nuklir, dengan menyimpannya di ruang cermin. 

Para peneliti dari Max Planck Institute for Security and Privacy (MPI-SP) telah mengembangkan sistem untuk melacak pergerakan objek di dalam ruangan dari jarak jauh menggunakan cermin dan gelombang radio. Teknologi ini dirancang untuk meningkatkan pemantauan persediaan hulu ledak nuklir dan memastikan persediaan hulu ledak nuklir tetap aman.

Seperti sudah disinggung di atas, senjata nuklir menimbulkan tantangan keamanan global yang berkelanjutan, dimana sembilan negara secara kolektif memiliki sekitar 12.700 hulu ledak. Senjata-senjata ini biasanya disimpan di bunker militer yang sangat aman, sehingga sulit untuk memverifikasi keberadaan, jumlah, atau pergerakan tidak sah. 

Sistem cermin dan gelombang radio melibatkan penempatan 20 cermin yang dapat disesuaikan di samping hulu ledak nuklir di brankas penyimpanan, dengan dua antena sebagai bagian dari pengaturannya. Satu antena memancarkan gelombang radio yang memantul dari cermin, menciptakan pola pantulan unik yang terdeteksi oleh antena lainnya. 

“70 persen senjata nuklir dunia disimpan sebagai cadangan militer atau menunggu dibongkar,” kata Sebastien Philippe, salah satu penulis makalah penelitian yang diterbitkan di Nature Communications. Philippe adalah peneliti asosiasi di School of Public and International Affairs di Universitas Princeton.

Keberadaan dan jumlah senjata-senjata tersebut di lokasi tertentu tidak dapat diverifikasi dengan mudah melalui citra satelit atau cara lain yang tidak dapat melihat ke dalam gudang penyimpanan. Karena kesulitan untuk memantaunya, 9.000 senjata nuklir ini tidak diperhitungkan dalam daftar perjanjian pengendalian senjata nuklir yang ada. 

"Teknologi verifikasi baru ini mengatasi tantangan lama ini dan berkontribusi pada upaya diplomatik di masa depan yang berupaya membatasi semua jenis senjata nuklir,” lanjut Philippe dalam sebuah pernyataan.

Dengan menganalisis pola-pola ini, sistem dapat menentukan lokasi objek di dalam ruangan, bahkan mendeteksi pergeseran kecil pada posisinya. Salah satu keunggulan utama sistem ini adalah sistem ini tidak bergantung pada saluran komunikasi yang aman atau perangkat keras yang tahan terhadap gangguan, sehingga lebih tahan terhadap potensi ancaman atau upaya gangguan.

Dalam praktiknya, organisasi internasional seperti Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dapat memasang sistem cermin dan antena di dalam bunker nuklir. Sistem ini mengukur gelombang radio yang dipantulkan dari cermin, menciptakan sinyal “sidik jari” unik yang disimpan dalam database aman. 

Pemerintah atau entitas yang mengendalikan timbunan nuklir kemudian dapat mengukur sinyal gelombang radio yang direkam oleh antena detektor mereka dan membandingkannya dengan sidik jari awal untuk mendeteksi pergerakan yang tidak sah.

Meskipun tidak sepenuhnya mudah, sistem inspeksi inovatif ini menjanjikan peningkatan pengendalian senjata nuklir dan memiliki potensi penerapan di berbagai sektor.

 

Editor: Banu Adikara

Rian Alfianto - Kamis, 2 November 2023 | 20:13 WIB

Sumber: https://www.jawapos.com/teknologi/013213208/ilmuwan-ciptakan-solusi-unik-untuk-mencegah-bencana-yang-diakibatkan-dari-senjata-nuklir

Sumber : Jawapos

Tags : Senjata Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -