Ilustrasi -- Pesawat pengebom siluman B-2 menjadi satu-satunya yang bisa mengerahkan bom kuat GBU-57 yang mampu menembus fasilitas nuklir bawah tanah Iran (dok REUTERS/Hyungwon Kang/Files)



Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 23 Mei 2023 13:05 WIB

Washington DC - Bulan ini, militer Amerika Serikat (AS) sempat memposting sejumlah foto yang menunjukkan sebuah bom dahsyat yang dirancang khusus untuk bisa menembus jauh ke dalam perut Bumi. Bom buatan AS itu disebut mampu menghancurkan fasilitas bawah tanah, seperti milik Iran yang digunakan untuk memperkaya uranium.
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (23/5/2023), foto-foto bom kuat bernama GBU-57, atau yang disebut juga sebagai 'Massive Ordnance Penetrator' itu, diposting oleh Angkatan Udara AS via halaman Facebook milik Pangkalan Angkatan Udara Whiteman di Missouri pada 2 Mei lalu.

Pangkalan itu merupakan markas bagi armada pesawat pengebom siluman B-2, yang menjadi satu-satunya pesawat tempur AS yang bisa mengangkut dan menjatuhkan GBU-57.

Keterangan foto itu menyebut pangkalan udara tersebut telah menerima dua bom Massive Ordnance Penetrator sehingga skuadron amunisi di sana bisa 'menguji kinerjanya'. Kemunculan foto senjata buatan AS ke publik semacam itu tergolong langka.

Namun, foto GBU-57 tidak lama terpampang ke publik, karena Angkatan Udara AS kemudian menghapusnya dari domain publik. Alasannya, foto-foto itu mengungkapkan detail sensitif soal komposisi dan kekuatan senjata itu.

Terungkapnya foto bom kuat itu terjadi saat Iran dilaporkan mencapai kemajuan stabil dalam pembangunan fasilitas nuklir yang kemungkinan berada di luar jangkauan GBU-57, yang dianggap sebagai senjata terakhir militer AS untuk menghancurkan bunker bawah tanah.

Washington mengembangkan bom jenis Massive Ordnance Penetrator sejak tahun 2000-an karena meningkatnya kekhawatiran atas Iran yang memperkuat fasilitas nuklirnya, dengan membangunnya di bawah tanah.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Foto-foto terbaru yang sempat muncul ke publik itu mengungkapkan stensil pada bom yang mencatat beratnya mencapai 12.300 kilogram. Seorang analis senjata senior pada Janes, perusahaan intelijen open-source, menyebut bom itu digambarkan mampu membawa campuran bahan peledak standar AFX-757 dan bahan peledak relatif baru PBXN-114.

Berat bom tersebut, dilihat dari stensilnya, menunjukkan bahwa sebagian besar rangkanya terbuat dari baja yang tebal, yang memungkinkan bom itu menembus beton dan tanah sebelum meledak. Namun demikian, belum diketahui secara jelas seberapa efektif bom itu.

Udoshi menambahkan bahwa Angkatan Udara AS kemungkinan menghapus foto-foto dan video bom itu karena itu mengungkapkan terlalu banyak data. "Penghapusan langsung dari internet tanpa komentar atau pembenaran berarti ada potensi kesalahan," sebutnya.

Sementara itu, laporan terbaru Associated Press pada Senin (22/5) menyebut citra satelit dari Planet Labs PBC menunjukkan Teheran menggali terowongan di area gunung dekat fasilitas nuklir Natanz, yang ada di Iran bagian tengah. Gundukan penggalian di lokasi itu, menurut para pakar dan analisis Associated Press, menunjukkan fasilitas tersebut bisa berada di kedalaman antara 80 meter hingga 100 meter di bawah tanah.

Para pakar menyebut ukuran proyek konstruksi itu menunjukkan Iran kemungkinan bisa menggunakan fasilitas bawah tanah untuk memperkaya uranium, tidak hanya membangun sentrifugal. Mesin tambahan di fasilitas itu akan memungkinkan Iran memperkaya uranium dengan cepat di bawah perlindungan gunung.

Hal itu dinilai bisa menjadi masalah bagi GBU-57, di mana penjelasan Angkatan Udara AS soal kemampuan bom itu menyebutnya bisa menembus tanah dan semen sedalam 60 meter sebelum meledak.

(nvc/ita)

Sumber: https://news.detik.com/internasional/d-6734164/as-pamer-bom-dahsyat-bisa-tembus-fasilitas-nuklir-bawah-tanah-iran/2

Sumber : Detik

Tags : Senjata Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -