Foto: Dadan Kuswaraharja/Potret mengerikannya bom atom di Hiroshima Peace Memorial Park (Taman Monumen Perdamaian Hiroshima)



Luthfi Zian Nasifah - detikEdu
Senin, 22 Apr 2024 09:30 WIB

Jakarta - Jatuhnya bom atom di kota terbesar di Jepang yaitu Hiroshima dan Nagasaki menjadi sejarah buruk bagi negara tersebut. Berbagai jejak tertinggal menjadi bukti, termasuk bayangan orang dan benda-benda yang muncul setelah ledakan.
Untuk diketahui bahwa ledakan bom di dua kota tersebut terjadi pada 6 dan 9 Agustus 1945. Salah satu jejak yang menimbulkan pertanyaan adalah ditemukannya objek semacam bayangan hitam manusia dan benda yang tersebar di trotoar dan bangunan.

Bagaimana Bisa Ledakan Bom Membentuk Bayangan Hitam?
Pakar dari Museum Nasional Ilmu Pengetahuan dan Sejarah Nuklir di Albuquerque, New Mexico dan profesor emeritus radiologi di Fakultas Kedokteran University of New Mexico, Michael Hartshorne, menjelaskan proses pembentukan bayangan dari bencana ledakan.

Menurutnya, setiap bom meledak, terdapat cahaya dan panas yang kuat menyebar keluar dari titik ledakan.

"Benda dan orang yang dilewatinya melindungi benda di belakangnya dengan cara menyerap cahaya dan energi. Cahaya di sekelilingnya dapat memutihkan beton atau batu di sekitar bayangan," ujar Hartshorne dikutip dari Live Science.

Dalam artian lain, bayangan yang menjadi teror itu merupakan gambaran trotoar atau bangunan yang kurang lebih terjadi sebelum ledakan nuklir. Hanya saja sisa permukaannya telah diputihkan, sehingga area yang diwarnai di kemudian hari, secara teratur tampak seperti bayangan gelap.

Reaksi Bom Nuklir Membentuk Bayangan
Sebagai informasi, bahwa ledakan atom yang hebat dihasilkan dari proses yang disebut dengan fisi nuklir. Menurut Atomic Heritage Foundation, sebuah organisasi di Washington DC, fisi terjadi saat sebuah neutron bertabrakan dengan inti atom yang berat, seperti uranium 235 atau plutonium 239.

Ketika fisi nuklir ini terjadi, inti atom pecah dan melepaskan energi besar. Tumbukan awal ini memicu serangkaian reaksi yang berlanjut sampai semua materi yang terlibat habis.

Seorang profesor di Stevens Institute of Technology di New Jersey, Alex Wellerstein, mengatakan bahwa reaksi ini terjadi dalam pola pertumbuhan eksponensial yang terjadi dalam satu milidetik.

Reaksi juga menyebabkan pembelahan sekitar satu triliun, triliun atom dalam waktu singkat sebelum berhenti.

Senjata nuklir yang digunakan pada 1945 menggunakan uranium 235 dan plutonium 239 sebagai bahan bakarnya, dan menghasilkan panas dan radiasi gamma yang kuat.

Real Clear Science melaporkan bahwa radiasi gamma yang dilepaskan oleh bom atom menyebar sebagai energi panas hingga 5.538 derajat Celcius.

Ketika energi mengenai suatu objek seperti sepeda atau orang, energi terserap lalu melindungi objek yang dilaluinya dan menciptakan efek pemutihan di luar bayangan.

"Kemungkinan besar pada awalnya terdapat banyak bayangan lalu hancur akibat gelombang ledakan dan panas," ungkap Hartshorne.

Adanya Konsekuensi Jangka Panjang
Seiring berjalannya waktu, radiasi yang dilepaskan oleh setiap bom memberikan konsekuensi jangka panjang yang dipertanyakan penggunaannya. Banyak bayangan yang terukir di batu kemudian hilang karena lapuk dan erosi oleh angin dan air.

Sejumlah bayangan nuklir dihilangkan dan dilindungi oleh Museum Hiroshima Peace Memorial sebagai bahan perenungan peristiwa pengeboman bagi generasi masa depan.

"Saya pikir penting mengingat konsekuensi penggunaan senjata nuklir. Senjata-senjata ini sangat mudah dianggap sebagai alat kenegaraan dan bukan senjata pemusnah massal," ucap Wallerstein.

"Bayangan nuklir berfungsi sebagai pengingat kuat akan kerugian manusia akibat penggunaan senjata atom tersebut," pungkasnya.

(faz/faz)

Sumber: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7303200/ledakan-bom-hiroshima-nagasaki-munculkan-bayangan-hitam-di-tanah-ini-kata-ilmuwan

Sumber : Detik

Tags : Senjata Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -