Korea Utara menampilkan rudal-rudal berkemampuan nuklir dan drone-dorne baru dalam parade militer besar yang diadakan di Pyongyang untuk memperingati 70 tahun berakhirnya Perang Korea, yang dirayakan di Korea Utara sebagai Hari Kemenangan pada Kamis (27/7



KOMPAS.com - Pada Agustus 1945, Amerika Serikat (AS) mencetak sejarah dengan menjatuhkan bom atom pertama yang pernah digunakan dalam peperangan.  Bom atom yang dijatuhkan AS di Kota Hiroshima dan Nagasaki berhasil membuat Jepang menyerah dan mengakhiri Perang Dunia II.  Pada masa Perang Dingin (1947-1991), sempat muncul kekhawatiran akan terjadinya perang nuklir karena beberapa negara di dunia berhasil mengembangkan senjata pemusnah massal ini.  Saat ini, ada delapan negara di dunia yang secara terbuka mengakui memiliki senjata nuklir.

Jumlah nuklir di dunia

Amerika Serikat melakukan uji coba nuklir pertamanya pada masa Perang Dunia II, tepatnya pada Juli 1945.  

Tidak sampai satu bulan kemudian, AS menjatuhkan bom atom di Kota Hiroshima dan Nagasaki, yang secara praktis mengakhiri Perang Dunia II.

Pada 1949, Uni Soviet melakukan uji coba nuklir pertamanya, yang kemudian disusul oleh Inggris (1952), Perancis (1960), dan China (1964).  

Dalam upaya pencegahan pengembangan senjata nuklir lebih lanjut, yang dikhawatirkan dapat memicu perang nuklir, AS dan negara-negara pemilik nuklir merundingkan Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (NPT) pada 1968 dan Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT) 1996.  

Dari delapan negara yang saat ini secara terbuka menyatakan kepemilikannya terhadap senjata nuklir, hanya India dan Pakistan yang tidak pernah menandatangani NPT.  

Pada saat NPT ditandatangani, cadangan nuklir AS dan Uni Soviet, yang saat itu masih bersaing dalam Perang Dingin, diperkirakan berjumlah puluhan ribu.

NPT berperan besar dalam membatasi dan membantu mengurangi jumlah persenjataan nuklir yang ada di dunia.  

Menurut Asosiasi Pengendalian Persenjataan (Arms Control Association) yang bermarkas di Washington, jumlah total nuklir di dunia pada Juni 2023 adalah 12.512, jauh lebih sedikit daripada era Perang Dingin.  

Berikut ini urutan negara dengan nuklir terbanyak menurut data yang dikumpulkan Asosiasi Pengendalian Persenjataan.  

  1. Rusia (5.889)
  2. Amerika Serikat (5.244)
  3. China (410)
  4. Perancis (290)
  5. Inggris (225)
  6. Pakistan (170)
  7. India (164)
  8. Korea Utara (30)

Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.759 adalah nuklir anggota NATO (Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris).  

Dengan begitu, negara yang punya nuklir terbanyak adalah Rusia, yakni berjumlah 5.889.  

Selain delapan negara tersebut, Israel disebut-sebut telah merakit bom nuklir secara rahasia.  

Meski Israel menolak untuk mengonfirmasi atau menyangkal kepemilikannya atas senjata nuklir, menurut Asosiasi Pengendalian Persenjataan, Israel memiliki 90 senjata nuklir.  

Selain negara-negara tersebut, ada beberapa negara yang dulu pernah memiliki senjata nuklir.  

Afrika Selatan pernah memproduksi perangkat nuklir mulai tahun 1979, tetapi telah dihancurkan semuanya pada 1991.  

Negara-negara bekas pecahan Uni Soviet seperti Belarus, Kazakhstan, dan Ukraina, juga pernah mewarisi senjata nuklir Soviet yang runtuh pada 1991.  

Pada 1992, ketiga negara tersebu sepakat untuk menghancurkan senjata nuklir mereka atau menyerahkannya ke Rusia.

Di samping itu, ada Iran, yang selalu dicurigai memiliki senjata nuklir. Melansir Kompas.id, ada analisis yang menyebutkan bahwa Iran tidak mewujudkan senjata nuklir meski sudah memiliki bahan baku dan teknologi untuk memproduksinya.  

Kendati demikian, Iran pernah menepis bahwa pihaknya punya senjata nuklir.

 

Sumber Britannica

Widya Lestari Ningsih (Penulis)

Kompas.com - 04/11/2023, 08:00 WIB

Link: https://www.kompas.com/stori/read/2023/11/04/080000179/8-negara-pemilik-senjata-nuklir?page=all

Sumber : Kompas

Tags : Senjata Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -