Ilustrasi reaktor nuklir Iran. Foto: iStockphoto/MichaelUtech



CNN Indonesia
Kamis, 22 Feb 2024 20:38 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua kelompok kriminal Yakuza, Takeshi Ebisawa, Jepang terancam menerima hukuman penjara 20 tahun karena berusaha menjual bahan nuklir yang bersumber dari Myanmar.
Ebisawa disebut mencoba untuk menjual uranium dan plutonium yang diyakini akan dikirim ke Iran. Bahan-bahan ini diduga untuk membuat bom nuklir.

Ancaman bui seumur hidup itu membayang-bayangi Ebisawa usai otoritas Amerika Serikat menangkap dia.

Menurut dokumen dakwaan di pengadilan Manhattan Ebisawa menyarankan hasil penjualan bahan nuklir kemudian digunakan untuk mendanai kesepakatan pembelian senjata atas nama kelompok pemberontak etnis di Myanmar.

Kesepakatan senjata itu mencakup persenjataan militer dan rudal permukaan ke udara.

Karena kesepakatan itu, Ebisawa menghadapi hukuman minimal 20 tahun penjara karena perdagangan bahan nuklir secara internasional dan 25 tahun penjara karena berusaha mendapat rudal.

Asisten Jaksa Agung dari Divisi Keamanan Nasional Kementerian Kehakiman, Matthew Oslen, membeberkan tuduhan lebih lanjut.

"Terdakwa dituduh berkonspirasi menjual bahan nuklir tingkat senjata dan narkotika mematikan dari Burma (Myanmar), dan membeli persenjataan militer atas nama kelompok pemberontak bersenjata," kata dia dikutip AFP.

Olsen juga mengatakan dampak operasi itu sangat mengerikan jika berhasil.

Jaksa menuduh Ebisawa "dengan berani" memindahkan material yang mengandung uranium dan plutonium tingkat senjata, serta obat-obatan, dari Myanmar.

Dia juga menuduh Ebisawa sebagai pemimpin sindikat kejahatan terorganisir yang beroperasi di seluruh dunia. Aktivitas mereka mencakup perdagangan narkotika dan senjata skala besar.

Kementerian Kehakiman akan meminta pertanggungjawaban mereka yang memperdagangkan materi tersebut dan mengancam keamanan nasional AS dan stabilitas internasional.

Petugas keamanan menangkap Ebisawa pada 2022.

Kementerian Kehakiman AS menyatakan Ebisawa dan sekutunya menunjukkan sampel bahan nuklir di Thailand ke agen rahasia dari Badan Pemberantasan Narkoba AS (DEA), demikian dikutip CNN.

Agen tersebut menyamar sebagai penyelundup narkoba dan senjata yang memiliki hubungan dengan seorang jenderal Iran.

Sampel nuklir yang didapat kemudian disita pihak berwenang Thailand dan diserahkan ke penyidik AS.

Kementerian Kehakiman AS menyatakan laboratorium menetapkan komposisi isotop plutonium yang ditemukan dalam Sampel Nuklir adalah tingkat senjata.

"Artinya plutonium tersebut, jika diproduksi dalam jumlah yang cukup, akan cocok untuk digunakan dalam senjata nuklir," demikian menurut Kemhan.

Salah satu rekan Ebisawa menyatakan mereka telah menyediakan lebih dari 2.000 kg Thorium-232 dan lebih dari 100 kg uranium dalam senyawa U308 semacam senyawa dalam bubuk konsentrat uranium.

(isa/dna/bac)

Sumber: https://www.cnnindonesia.com/internasional/20240222150921-113-1066028/bos-yakuza-jepang-didakwa-jual-bahan-nuklir-ke-iran

Sumber : CNN Indonesia

Tags : Senjata Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -