Protes di Bonn, Jerman Barat, menentang perlombaan senjata nuklir antara AS dan Uni Soviet semasa Perang Dingin.(Wikimedia Commons)



KOMPAS.com - Perang Dingin adalah periode ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet dengan sekutunya masing-masing.

Selama Perang Dingin, AS dan Uni Soviet tidak terlibat adu senjata di medan pertempuran secara langsung, tetapi saling berebut pengaruh atas negara lain.

Perang Dingin berlangsung sejak 1947 dan berakhir pada 1991, ketika Uni Soviet bubar.

Dampak yang ditimbulkan Perang Dingin mencakup banyak bidang, bahkan mempengaruhi psikologis masyarakat dunia.

Dampak psikologis Perang Dingin
Perang Dingin mengakibatkan dampak secara psikologis yaitu munculnya kecemasan dan ketidakpastian akan masa depan akibat adanya perlombaan senjata nuklir antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Bentuk Perang Dingin yang paling mencolok adalah persaingan teknologi persenjataan dan teknologi luar angkasa.

Perkembangan teknologi persenjataan pada masa Perang Dingin meningkat pesat, salah satunya senjata nuklir.

Era pengembangan nuklir sebenarnya telah dimulai sejak Perang Dunia II, tetapi mencapai puncaknya pada masa Perang Dingin.

Perlombaan senjata nuklir pada masa Perang Dingin resmi dimulai saat AS memproduksi lebih banyak persenjataan atom dan Uni Soviet memulai pengujian bom atom mereka pada 1949.

Pada 1952, Amerika Serikat menguji "superbomb" hidrogen yang dapat menimbulkan kerusakan mahadahsyat, yang diikuti oleh Uni Soviet pada tahun berikutnya.

Empat tahun kemudian, AS dan Soviet sama-sama menguji rudal balistik antarbenua pertama mereka.

Meski kekuatan rudal AS lebih unggul, sempat terjadi kekhawatiran apabila Uni Soviet memiliki senjata nuklir yang lebih hebat.

Selama tiga dekade berikutnya, kedua pihak sama-sama berusaha meningkatkan kualitas dan kuantitas persenjataan yang dilengkapi dengan peralatan nuklir.

AS dan Uni Soviet meningkatkan persenjataan mereka menjadi lebih dari 10.000 hulu ledak.

Bentuk-bentuk persenjataan yang dikembangkan pun beragam, mulai dari rudal jarak pendek yang berhulu ledak nuklir, kapal selam bertenaga nuklir, rudal jarak menengah, rudal antarbenua, dan sebagainya.

Dampak perlombaan senjata antara Uni Soviet dan Amerika Serikat adalah timbulnya ketakutan dunia akan terjadinya perang nuklir.

Daniel J. Christie dan C. Patricia Hanley dari Ohio State University dan University of New Hampshire pernah melakukan penelitian terkait dampak psikologis Perang Dingin di Amerika Serikat.

Mereka meneliti tentang kecemasan dan pemikiran akan malapetaka akibat Perang Dingin pada anak-anak remaja.

Baca juga: Perkembangan Persenjataan Nuklir pada Masa Perang Dingin

Penelitian yang dilakukan pada 1986 tersebut menemukan bahwa 85 persen remaja yang menjadi responden merasa tidak berdaya, 90 persen merasa tidak yakin akan masa depan, dan 88 persen merasa takut.

Bahkan jauh sebelumnya, tepatnya pada 1960-an, sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan oleh Sibylle K. Escalona mengungkap hasil penelitian yang kurang lebih sama.

Sebanyak 70 persen dari 350 remaja yang disurvei kala itu telah menyebutkan kekhawatirannya akan perang nuklir.

Tidak hanya di Amerika Serikat, kekhawatiran akan perang nuklir juga melanda masyarakat dunia.

Salah satu buktinya, muncul beberapa protes yang menentang perlombaan senjata nuklir antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Protes semacam itu pernah dilancarkan oleh masyarakat Jerman Barat pada 1981.

Beberapa tahun setelah itu, AS dan Uni Soviet sama-sama mengurangi senjata nuklir mereka yang cukup membantu menenangkan ketegangan dunia.

Perundingan serius pengurangan senjata nuklir pun dilakukan oleh kedua pihak.

Pada 1987, AS dan Uni Soviet menandatangani Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty (INF), untuk membatasi ruang lingkup dan jangkauan semua jenis rudal.

Perundingan tentang kesepakatan anti senjata nuklir terus berkembang setelah itu, bahkan hingga Perang Dingin selesai pada 1991 dengan runtuhnya Uni Soviet.

 

Kompas.com - 06/10/2023, 17:00 WIB

Widya Lestari Ningsih (Penulis)

Sumber: https://www.kompas.com/stori/read/2023/10/06/170000079/dampak-psikologis-perang-dingin?page=all#google_vignette

Sumber : Kompas

Tags : Senjata Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -