Foto: Ilustrasi nuklir Iran (via REUTERS/Majid Asgaripour)



NEWS - sef, CNBC Indonesia
14 June 2024 07:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Iran dilaporkan makin memperluas nuklirnya. Hal ini terungkap dari laporan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Jumat (14/6/2024).
Mengutip AFP, sumber anggota IAEA melaporkan bagaimana Teheran mengatakan kepada badan tersebut bahwa mereka memasang lebih banyak "cascades" di fasilitas pengayaan di Natanz dan Fordow. Cascade adalah serangkaian sentrifugal, mesin yang digunakan dalam proses pengayaan uranium.

Baca: Eropa Resmi Tabuh Genderang Perang ke China, Apa Kata Xi Jinping?
Sebuah sumber diplomatik menganggap perkembangan ini sebagai hal yang "moderat". Meski begitu, ini dilakukan satu minggu setelah dewan gubernur badan itu mengeluarkan resolusi yang mengkritik kurangnya kerja sama Teheran dengan pengawas nuklir PBB.

"Laporan yang dikeluarkan hari ini oleh IAEA memperjelas bahwa Iran bertujuan untuk terus memperluas program nuklirnya dengan cara yang tidak memiliki tujuan damai yang dapat dipercaya," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dalam sebuah pernyataan.

Baca: Prabowo Tulis Kolom di Media Asing, Terungkap Visinya untuk RI
"Iran harus bekerja sama dengan IAEA tanpa penundaan lebih lanjut untuk sepenuhnya melaksanakan kewajiban perlindungan yang mengikat secara hukum," tambahnya.

Menurut IAEA, Iran adalah satu-satunya negara non-nuklir yang memperkaya uranium hingga tingkat 60%, hanya sedikit di bawah tingkat pembuatan senjata. Sementara Iran sendiri terus mengumpulkan cadangan uranium dalam jumlah besar.

IAEA mengatakan bahwa Teheran telah meningkatkan program nuklirnya secara signifikan. Bahkan kini, lanjut laman itu, memiliki cukup bahan untuk membuat beberapa bom atom.

Perlu diketahui, Iran secara bertahap melepaskan diri dari komitmen perjanjian nuklir yang disepakati dengan negara-negara besar pada tahun 2015. Awalnya kesepakatan penting itu memberi Iran keringanan akan sanksi Barat sebagai imbalan atas pembatasan program atomnya.

Namun perjanjian itu gagal setelah AS menarik diri secara sepihak di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump pada tahun 2018. Upaya untuk menghidupkan kembali perjanjian tersebut sejauh ini gagal.

Sementara itu, Dewan IAEA terdiri dari 35 negara. Resolusi yang berupa tidak percaya kepada nuklir Iran diajukan oleh Inggris, Prancis, dan Jerman pekan lalu tapi ditentang China dan Rusia.

Iran melihat hal itu sebagai "terburu-buru dan tidak bijaksana". Teheran sendiri membantah klaim pembuatan senjata.

(sef/sef)

Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20240614065240-4-546522/dunia-makin-ngeri-iran-perluas-nuklir-bisa-buat-bom-atom

Tags : Senjata Nuklir

Artikel Terkait


Komentar


Daftar Komentar


- 0 -